Aku selalu bisu melihat parade kata yang tak henti bermunculan dari segala punjuru. Entah dari mana datangnya kalimat berjubal keluar dari penanya, seperti biasa aku terus mengaguminya.
Seperti semut yang beriring di dinding dan jalan yang biasa kulewati sungguh kata menjadi riuh, meski aku suka berburu sepi namun kini giliranku menatap kata  yang begitu menakjubkan
Aku tak ingin lelap dahulu sebab dulu waktuku sering  berbelenggu, jadi biarkan aku titipkan do'a yang hikmat biarkan kini giliranku memuji Robbku setelah itu sekarung katamu yang jumpalitan
Cimahi, 8 Februari 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!