Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Nasionalisme di Balik Sehelai Bendera

10 Agustus 2025   12:34 Diperbarui: 10 Agustus 2025   12:34 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Merah Putih dikibarkan di rumah warga (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Bendera Merah Putih dan umbul-umbul mulai meramaikan jalan di Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Bendera Merah Putih dan umbul-umbul mulai meramaikan jalan di Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Menjelang tanggal 17 Agustus 2025, pemandangan semarak bendera Merah Putih menjadi identitas khas di setiap sudut Indonesia, dari perkotaan hingga pelosok desa. Kabupaten Tana Toraja sangat sibuk  bersama warganya dengan pemasangan bendera dan simbol-simbol Merah Putih lainnya.

Fenomena ini bukan hanya sekadar hiasan, melainkan sebuah manifestasi nasionalisme yang hidup dan berdenyut di tengah masyarakat.

Tradisi gotong royong di desa dan pelosok masih bertahan. Di daerah pedesaan, pemasangan bendera Merah Putih sering kali dilakukan secara gotong royong. Warga berbondong-bondong membersihkan lingkungan, mengecat pagar, dan memasang umbul-umbul serta bendera. 

Tiang-tiang bambu yang dicat merah putih didirikan di depan setiap rumah, di pinggir jalan, bahkan di tengah sawah. Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang masih kental, di mana perayaan kemerdekaan menjadi milik semua, tanpa terkecuali.

Bagi masyarakat di daerah terpencil atau perbatasan, pengibaran bendera Merah Putih memiliki makna yang jauh lebih dalam. Di wilayah-wilayah ini, bendera menjadi simbol kehadiran negara. 

Guru dan pegawai di lingkup Provinsi Sulawesi Selatan bahkan mengumpulkan bendera, 1 orang 1 bendera untuk dibagikan ke berbagai wilayah pelosok dan pesisir yang kesulitan mendapatkan bendera Merah Putih.

Mengibarkan bendera dengan bangga di garis perbatasan, di puncak gunung, atau di pulau-pulau terluar adalah bentuk penegasan kedaulatan dan rasa memiliki terhadap Tanah Air. 

Bendera menjadi bukti nyata bahwa semangat kemerdekaan menjangkau setiap jengkal wilayah Indonesia, tanpa terkecuali.

Selain pengibaran bendera, semarak kemerdekaan juga diwarnai dengan berbagai lomba. Meskipun terlihat sederhana, lomba-lomba seperti panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, tangkap belut, dll lsebenarnya menyimpan nilai-nilai luhur.

Tradisi Panjat Pinang adalah yang ditunggu warga di pelosok. Ini menggambarkan perjuangan dan kerja sama tim untuk mencapai tujuan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun