Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Perayaan Paskah dan Liburan Satu Kampung ke Pantai Ammani, Pinrang

8 April 2024   05:36 Diperbarui: 8 April 2024   05:37 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua dan anak-anak berenang di pantai Ammani, Pinrang. Sumber: dokumentasi pribadi

Memasuki masa libur Idul Fitri tahun 2024 adalah waktu terbaik untuk menikmati liburan bersama keluarga dan orang-orang terdekat. 

Ada fakta menarik ketika warga yang tinggal di daerah pegunungan atau daerah tanpa laut lebih memilih untuk liburan atau jalan-jalan ke daerah yang memiliki pantai. Alasannya sederhana, orang gunung sudah bosan di gunung, butuh suasana baru melihat laut. Memang prinsip ini benar. Mengapa? Warga yang tinggal di sekitar pantai pun melakukan hal yang sama. Mereka akan memilih travelling ke daerah pegunungan.

Inilah yang terjadi pada kami, pada Minggu 7 April 2024. Kami boleh dikatakan satu kampung warga Kristen dari Kelurahan Salubarani, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan mengadakan perjalanan wisata ke salah satu pantai di Kabupaten Pinrang, yakni Pantai Ammani.

Perjalanan wisata kami kali ini adalah dalam rangkaian perayaan Paskah warga jemaat Gereja Toraja Jemaat Bukit Sion Salubarani. Tema kegiata adalah ibadah dan jalan-jalan keluarga. Sesuai dengan kesepakatan, Paskah akan dirayakan di luar kampung dan ibadahnya dalam bentuk ibadah "padang" atau ibadah di luar gedung gereja. Maka terpilihlah perayaan Paskah di pantai.

O iya, meskipun Tana Toraja didominasi oleh warga Kristen, tetapi khusus kampung saya, Salubarani, yang berbatasan dengan Enrekang warganya didominasi oleh saudara-saudara Muslim. Warga Kristen hanya sekitar 40% dari total penduduk.

Lebih dari 200 warga yang terdiri dari orang tua, pemuda dan anak-anak mengikuti perjalanan sekaligus liburan ini. Mereka berasal dari warga jemaat empat gereja sekitar. Menariknya, ada sejumlah warga Kristen dari Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang juga bergabung. Terdapat pula beberapa warga Muslim yang ikut bergabung.

Saya dan keluarga yang berdomisili 30 km dari kampung, tepatnya di kota Makale berangkat pukul 5 pagi. Hal ini saya lakukan agar bisa mencapai jadwal keberangkatan rombongan yang telah dijadwalkan pukul 6 pagi. Dua kendaraan mini bus saya siapkan dengan maksud sebagai sarana transportasi tambahan bagi warga lainnya.

Titik kumpul keberangkatan rombongan ditempatkan di sekitar gapura besar perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Enrekang. Satu bus disiapkan untuk mengangkut anak-anak dan lansia. Total 23 kendaraan berangkat ke pantai Ammani. Semua kendaraan yang digunakan merupakan sumbangan dari warga gereja sendiri. 

Agar mudah dikenali oleh warga yang ikut, semua kendaraan yang berangkat dipasang sticker dengan nomor urut rombongan. Ada pula spanduk yang dipasang pada bus.

Setelah semua warga sudah memiliki tempat duduk masing-masing, rombongan berangkat ke pantai Ammani pukul 6:40 wisata. Iring-iringan puluhan kendaraan menyerupai rombongan mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun