Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024 - I am proud to be an educator

Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Sanksi Tak Tegas, APK Berlomba-lomba Melanggar

19 Januari 2024   16:59 Diperbarui: 21 Januari 2024   18:55 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puluhan APK di salah satu jalan desa. Sumber: dok. pribadi. 

Mendekati beberapa hari menjelang pencoblosan dan pemungutan suara Pemilu dan Pilpres 2024 tanggal 14 Februari, para peserta Pemilu, baik caleg, parpol dan capres berlomba-lomba mempromosikan diri. Cara paling banyak yang dilakukan adalah memasang alat peraga. 

Berbagai macam jenis alat peraga kampanye seperti berlomba-lomba dipasang oleh tim sukses caleg, parpol dan capres-cawapres. 

Baligho, spanduk, poster, kalender, dan ada juga videotron serta pemasangan APK menggunakan papan reklame raksasa. 

Ketika masa kampanye belum dimulai tahun lalu, APK sudah banyak bertebaran di mana-mana. APK pernah ditertibkan oleh tim sukses masing-masing dan satpol PP karena belum memasuki tahapan masa kampanye. Memasuki tahapan resmi kampanye pada tanggal 28 November 2023, APK kembali tumbuh seperti jamur di musim hujan. 

Dengan suburnya pemasangan APK, maka semakin tak terkontrol pula aksi pemasangan APK. Terdapat dua permasalahan utama dalam pemasangan APK sejauh ini. Pertama, banyak APK yang melanggar aturan pemasangan. Kedua, APK mengganggu kenyamanan warga. 

APK yang terpasang pada batang pohon. Sumber: dok. pribadi. 
APK yang terpasang pada batang pohon. Sumber: dok. pribadi. 

Semakin hari, semakin mendekati pesta demokrasi, semakin meriah pula pelanggaran APK. Entah karena disengaja atau memang karena ketidaktahuan. 

Saya memulai dari masalah pertama yakni, APK yang melanggar aturan. 

Di tengah sudah banyaknya sosialisasi dan sebaran informasi tentang aturan pemasangan APK, justru makin subur pelanggarannya. Saya mengamati keberadaan pemasangan APK di sepanjang jalan trans Sulawesi, khususnya di jalur Toraja. 

Jika dipresentasi, bisa dikatakan 50-50 keberadaan APK yang patuh dan melanggar. Wajah-wajah penuh senyum dan optimis terpampang di mana-mana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun