Tim nasional Indonesia U-17 memulai kiprah bersejarahnya di gelaran Piala Dunia U-17 dengan cukup baik. Anak didik pelatih Bima Sakti berhasil meraih hasil imbang 1-1 di laga perdana penyisihan Grup A menghadapi timnas Ekuador U-17.Â
Bertempat di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Timnas  Indonesia U-17 unggul lebih dulu melalui gol Arkhan Kaka pada menit ke-22. Gol ini berawal dari pergerakan cepat penyerang sayap Muhammad Riski Afrisal. Gelandang yang bermain untuk klub Liga 1, Madura United ini berhasil melakukan drible melewati pertahanan lawan. Bola sodoran Afrisal ke gawang sempat ditepis oleh kiper Ekuador, Christhian Joel Loor SantamarÃa. Bola rebound Santamaria tepat jatuh ke kaki Kaka yang sebelumnya berlari cepat menyambut umpan Afrisal. Gol! Skor 1-0 yang sekaligus menjadi gol perdana timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 tahun 2023.Â
Akan tetapi keunggulan Merah Putih hanya bertahan 6 menit. Timnas Ekuador U-17 menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke-28. Allen Obando, penyerang tim asal Amerika Selatan ini mencetak gol ke gawang Al Giffari pada menit ke-28. Obando mencetak gol perdana Ekuador setelah memanfaatkan umpan Sanchez Barros.
Alur serangan Ekuador terlihat lebih terencana dan tertata dengan baik. Aliran bola dari sektor belakang, ke tengah, sayap hingga ke depan lebih rapi. Permainan yang lebih mapan membuat Ekuador lebih baik dalam menekan pertahanan Indonesia.Â
Skor imbang 1-1 bertahan selama babak kedua. Secara keseluruhan timnas Ekuador U-17 lebih mendominasi permainan dibanding timnas Merah Putih, secara khusus permainan di babak kedua. Peluang pun lebih banyak diciptakan oleh Ekuador. Sebanyak 20 kali gelontoran tembakan mengancam pertahanan Indonesia U-17 di mana terdapat 6 tembakan tepat ke sasaran.
Usaha Garuda Belia juga patut diacungi jempol. Muhammad Iqbal Gwijangge dkk. mampu memberikan ancaman sebanyak 6 kali dan 2 mengarah ke sasaran. Sementara pertahanan yang dikawal Jardim, Dwijangge, Zaky dan Pangestu sejauh ini di pertandingan perdana sudah padu.
Catatan untuk pelatih timnas Indonesia U-17 adalah bagaimana membangun kreatifitas agar lebih banyak menciptakan peluang tembakan ke gawang lawan di pertandingan berikutnya. Terutama dalam membangun serangan di sektor sayap dan gelandang.Â
Khusus di lini belakang, selama 30 menit babak pertama, pertahanan timnas Indonesia U-17 kecolongan dua kali oleh lambatnya pergerakan bek kanan Welber Jardim. Pemain muda yang memperkuat Sao Paulo, Brasil, ini dua kali tertinggal pergerakannya oleh pemain depan Uruguay. Termasuk gol penyeimbang Ekuador yang disundul oleh Obando. Jardim kalah selangkah dalam melakukan lompatan. Di awal babak pertama pun, Jardim membuat lobang menganga di posisinya. Namun, ini bisa dimaklumi berhubung Jardim belum lama bergabung dengan timnas. Pemain muda dengan darah Banjarmasin dari ibunya ini butuh waktu untuk mengeluarkan skill terbaiknya dan memadukan permainannya dengan rekan-rekan timnas U-17.Â
Di pertandingan melawan Ekuador, timnas Indonesia U-17 hampir tak memiliki peluang mematikan di babak kedua. Dua tembakan yang mengarah ke sasaran semuanya terjadi di paruh pertama babak pertama, yakni melalui tendangan jarak jauh winger Kafiatur Rizky pada menit ke-17 dan satunya lagi adalah sontekan Kaka yang berbuah gol.