Mohon tunggu...
setya nugroho
setya nugroho Mohon Tunggu... -

Sebutir debu di jagad raya yang menelusuri angin .. menuai butiran embun dan menikmati sengatan matahari .. dibawah langit Allah diatas bumi Allah .. untuk kemudian berhenti dan diam... mengembalikan tanah pada tanah .. air pada air .. nafas pada empunya... untuk pulang pada pemilik cahaya diatas cahaya....debu yang tak layak untuk angkuh..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nalar..

8 Oktober 2010   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku benci panasnya .. aku hanya butuh terangnya..

ceracauku.. pada matahari .. ketika rembulan tiba kusangka itu cahayanya...

melambai lembut memasuki ruang sepi dibilik jiwaku..

temarammu menghangatkanku..pikirku

cahayamu membuai nalarku ... pikirku

tanpa ku tahu .. cahayamu bukan milikmu...


aku kehilangan kamu.. aku jatuh..

pucat pasiku.. mendesis putus asa..

dimana .. nalarku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun