Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semangat Natal di Tengah Kemungkinan Serbuan Omicron

5 Desember 2021   09:28 Diperbarui: 5 Desember 2021   09:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: covid19.go.id

Bolehkan aku bersandar di bahumu sebentar saja! Aku menangis ketika lapangan parkir diminta untuk dikosongkan untuk membangun Rumah Sakit Lapangan.

Permintaan pertama adalah permintaan mantan yang sedang berjibaku menghadapi pasien di sebuah rumah sakit ketika gelombang kedua Covid 19 menerjang Indonesia. Ketika berkata soal bahu artinya mantan sudah pada tahap lelah psikis dan fisik level berat.

Informasi kedua adalah informasi dari teman yang juga berjibaku ketika pasien datang tak terbendung ke rumah sakit tempatnya bekerja  dan akhirnya membuka rumah sakit lapangan di areal parkir. Telpon teman yang menangis itu akhirnya ramai di grup dan akhirnya saling menguatkan untuk menghadapi tsunami gelombang kedua.

Sampai saat ini pertandingan antara Covid 19 dengan manusia belum berakhir. Covid 19 sudah bermutasi berkali-kali dan terakhir menjadi Omicron. Pemenangnya belum ketahuan. Pertandingan selalu membuka babak baru dari waktu ke waktu dari satu tempat ke tempat lain, dari satu benua ke benua lain.

Lelah sudah pasti. Jika kelelahan sudah sampai titik kulminasinya maka kecerobohan karena konsentrasi kurang akan terjadi secara tidak sengaja. Ini merugikan tenaga kesehatan sendiri karena bisa tertular Covid 19.

Memakai baju APD berjam-jam bukanlah sesuatu yang mengenakkan. Panas. Bukan bermaksud mau membakar lemak ketika berolah raga tetapi ini suatu keharusan, SOP memeriksa pasien diduga, merawat pasien positif Covid 19.

Pertarungan belum berakhir. Natal di depan mata. Tahun baru menyusul. Dua kegiatan berbeda ini jangan sampai menciptakan cluster baru. Jangan sampai juga varian Omicron masuk.

Segala daya upaya sudah dilakukan mulai dari kebijakan melarang cuti bagi ASN, kebijakan ibadah Natal secara daring dan luring. Pembatasan umat yang datang ke gereja untuk ibadah Natal dan sebagian disarankan untuk mengikuti ibadah Natal secara daring.

Waspada dengan tetap menegakkan protokol. Waspada dengan mengikuti vaksin. Waspada dengan menuruti saran pemerintah. Dengan mengetahui seluk beluk soal Covid 19 dan vaksin maka kewaspadaan itu akan berubah menjadi disiplin untuk memperkuat pertahanan diri dalam bertarung melawan Covid 19.

Ibarat pertandingan tinju dan sepak bola, kelebihan dan kekurangan lawan merupakan modal bertanding. Antisipasi kelebihan dan kekurangan lawan merupakan strategi bertarung. Kalau sudah tahu tentu tidak takut lagi, apalagi kebugaran fisik atlet sudah mumpuni.

Kejadian gelombang kedua di pertengahan tahun merupakan langkah evaluasi. Kekurangan tempat tidur, kekurangan ventilator, kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan adalah hal jamak ketika penderita Covid 19 datang bergelombang ke pusat-pusat pelayanan kesehatan.

Tangisan keluarga penderita yang mengalami kesulitan mencari tempat perawatan. Tangisan keluarga yang harus kehilangan anggotanya. Tangisan dalam hati paling dalam para tenaga kesehatan.

Apapun Omicron sudah muncul di negeri tetangga (Malaysia dan Singapura) [1]. Ibarat tsunami suka atau tidak, siap atau tidak tinggal menunggu waktu Omicron sampai ke Indonesia.

Persiapan mulai dari kebijakan dan juga pelaksanaan di lapangan serta antisipasi lonjakan pasien Covid 19 varian Omicron menjadi sangat penting. Mari bersiap dan jangan lengah sedikitpun. Gelombang pertama dan kedua sudah dilewati. Harus diakui di dua gelombang tersebut pemangku kepentingan sempat keteteran sebelum akhirnya berhasil mengendalikannya.

Ketegasan pemangku kepentingan mengenai pemberitaan hoax Covid 19 menjadi salah satu kunci. Selain jiwa besar para politikus jangan berselancar di atas ombak Pandemi Covid 19 untuk kepentingan pribadi dan kelompok.

Protokol kesehatan harus diterapkan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas (5M). Vaksin adalah usaha terakhir untuk melindungi diri sendiri, keluarga, tetangga dan masyarakat. Vaksin Covid 19 sudah dilakukan secara masif. Bagi yang belum vaksin, vaksinlah.

Natal tahun 2021 ini "dihantui" dengan Omicron. Semoga dengan semangat kelahiran Yesus Kristus tidak mengurangi semangat beribadah. Beruntung jika bisa beribadah luring di gereja. Ada semacam semangat yang sukar untuk dilukiskan. Hanya hati dan iman yang tahu.

Bagi yang "gagal" luring ke gereja, masih tetap bersyukur karena di tengah badai, masih bisa beribadah natal dari gereja melalui daring di hp ataupun laptop. Semangat Natal yang datang ke rumah-rumah.

Protap Ibadah Natal dapat dilihat di bawah ini. Tema Natal 2021 "Cinta Kasih Kristus yang Menggerakkan Persaudaraan".Mari bersama-sama menghadapi Pandemi ini dengan Protokol Kesehatan dan Vaksin. Mari bersama-sama untuk saling menguatkan. Mari tolong menolong dalam menghadapi badai Omicron yang sudah melintasi wilayah, negara, waktu dan benua. Badai satu dan dua sudah berhasil dilewati, kita belajar banyak. Semoga tidak terjadi badai ketiga karena kita sudah mengantisipasinya.

Salam Kompal

Salam Sehat, Selalu Tegakkan Protokol Kesehatan dan Vaksin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun