Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Egoislah Menghadapi Keegoisan Perilaku Non-Prokes

24 Juni 2021   13:38 Diperbarui: 24 Juni 2021   13:53 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disain dengan canva.com

Sungkan. Tidak enak. Mari buang itu. Menghadapi orang egois, harus egois juga. Sama-sama egois dong.

Stiker di sebuah rumah sakit ketika menjemput KKP yang sedang menjalankan kewajibannya sungguh awu wu wu. Stiker di tempel di pintu kaca otomatis.  Isi stiker adalah "tidak memakai masker medis, tidak akan dilayani". Bahkan Satpam di IGD dan perawat di IGD yang memakai pakaian APD lengkap selalu mengingatkan pasien yang datang yang tidak benar memakai masker. Mereka yang tidak memakai masker di lingkungan rumah sakit juga di tegur Satpam untuk memakai masker.

Budaya untuk mentaati aturan masih belum tertanam dalam diri sebagian orang. Masih banyak yang egois tak taat. Egois, padahal perilakunya bisa membahayakan orang lain (menulari) kalau dirinya ternyata OTG Covid 19. Bahkan membahayakan dirinya sendiri kalau orang orang lain ternyata OTG.

Budaya pecut. Budaya ikut aturan kalau kepepet atau ada orang yang berjaga untuk menegakkan aturan yang berlaku. Budaya ini sangat menghambat kemajuan masyarakat secara umum. 

Indonesia sudah banyak kehilangan. Kehilangan cendekia baik dokter, perawat ataupun profesor serta orang-orang ahli di bidangnya.
Tidak hanya di bidang kedokteran tetapi juga kehilangan di bidang tata pemerintahan, pertanian dan bidang ekonomi serta teknologi informasi. Mereka sudah sekolah cukup lama, melakukan penelitian untuk mencapai titik tertinggi dalam ilmu dan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu di masyarakat. Belum lagi kehilangan orang-orang yang duduk di eksekutif. Itu fakta. Itu nyata.

Mereka ini dibutuhkan pada waktunya. Usai pandemi ini berakhir untuk membuat disain ekonomi, tata pemerintahan ataupun sosial agar kehidupan pasca pandemi berjalan baik.

Lalu apakah orang-orang biasa yang meninggal di sekeliling kita juga tidak memiliki arti? Bohong lah kalau tidak memiliki arti. Semua orang memiliki arti dalam kehidupan.

Berdasarkan penulusuran, sudah banyak bayi yang meninggal karena positif Covid 19. Mari lihat ini. Kunjungi ini. Juga ini. Masih mau berlaku egoiskah? Egois untuk tidak melakukan Prokes. Covid 19 sudah merengut nyawa  Lansia maupun bayi.

Terkadang ada yang menulis di Medsos atau mengomentari sebuah berita di dunia maya mengenai Euro 2020 yang penontonnya tak bermasker dengan membandingkan Indonesia yang masih bermasker dalam menjalankan aktivitas luar rumah. Mari intropeksi diri. Orang Eropa sudah vaksin. Orang Eropa sebelumnya pro Prokes. Kesadaran untuk menjaga diri dari penularan dan menulari Covid 19 tinggi. Sederhananya mereka sudah berhasil melewati masa itu.

Di negeri 62 masih ribut soal vaksin. Ada yang mau dan ada yang tidak. Belum lagi ribut soal kandungan vaksin dan produsen vaksin. Ada yang percaya Covid 10 konspirasi dan lain sebagainya. Iri dengan orang Eropa yang nonton bola tak bermasker. Iri bilang bos. Iri, intropeksi pribadi dulu. Tulisan mengenai ganasnya konten hoax boleh dilihat kok di kompasiana.com.

Jiwa egois penulis pun meronta. Terpaksa kutulis dengan egois. Bila mau mati, matilah sendiri! Jangan mengajak orang lain! Jangan datang ke rumah sakit kalau sakit, sesak nafas obati sendiri. Nikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun