Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Film

Hanum, I Know What You Did Last Summer

24 November 2018   00:08 Diperbarui: 23 November 2018   23:59 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: filmindonesia.or.id

Agak membingungkan juga dengan pandangan politiknya. Di satu sisi, pandangan politik kelompoknya cenderung untuk anti asing tetapi justru di film-filmnya mengambil syuting di Eropa dan Amerika. Ketidakkonsistenan ini dibaca oleh masyarakat yang pada akhirnya juga mempengaruhi efek psikologi ketika masyarakat untuk menjatuhkan pilihan menonton atau tidak menonton film Hanum.  

Film Hanum & Rangga secara sosial politik dan psikologis memang sangat dipengaruhi oleh Hanum Salsabiela Rais itu sendiri bukan karena menyandang nama Rais.  Pandangan politik Hanum yang menjatuhkannya adalah ketika Hanum pada 2 Oktober 2018, mencuit@hanumrais "Sy juga dokter. Sy melihat meraba dan memeriksa luka Bu Ratna kemarin. Sy bisa membedakan mana gurat pasca operasi&pasca dihujani tendangan, pukulan. Hinalah mereka yang mengangga sbg berita bohong. Krn mereka takut, kebohongan yang mereka harapkan, sirna oleh kebenaran."

Mengenai video bagaimana Hanum dan Ratna Sarumpaet silahkan ditelusuri saja. Begitupun komentar-komentar Hanum lainnya mengenai Ratna, jejak digitalnya masih ada.

Lalu ketika ternyata Ratna bukan dipukuli dan dihujani tendangan seperti dikatakan Hanum tetapi malah operasi plastik apa nggak bikin geger. Klaim kompetensi Hanum sebagai dokter pun dipertanyakan? Hanum ternyata dokter gigi. Langit kelap kelip. Bumi gonjang ganjing.

Apalagi ketika film Hanum & Rangga head to head dengan A Man Called Ahok tanggal 8 November lalu dan seperti telah diduga, dunia Medsos pun ramai. Media berita online mainstream pun ramai.

Jagat maya itu kejam. Jagat maya itu mencatat jelas kamu ngapain dan lagi apa, kata sebuah potongan lagu. Sekejam, seseram I Know What You Did Last Summer, itu judul sebuah film slasher tahun 1997.

Jadi A Man Called Ahok yang dibuat di Indonesia, di Pulau Belitung yang indah, sungguh menjadi sebuah oase  tombo kangen,  cerita yang membumi. Cerita sehari-hari rakyat Indonesia. Juga mungkin cerita 99 persen rakyat Indonesia.

Jadi Hanum & Rangga yang dibuat di New York, sebuah kota besar dengan julukan Big Apple di Amerika Serikat. Sebuah kota yang terkenal dengan Fifth Avenue, sebuah jalan dengan lokasi pertokoan premium yang harga sewanya selangit. Untuk ke sana saja bagi aku mimpi. Apalagi untuk tinggal dan juga untuk sekolah, apalagi untuk belanja sepatu.

Jagat dunia kejamkah?

Sumber: instagram vjdaniel
Sumber: instagram vjdaniel
Ah, damai-damai sajalah. Seperti kataku di tulisan ini dan dua tulisan sebelumnya, kalau pemain film itu profesional.

Suka dengan Putrama Tuta, sutradara A Man Called Ahok yang menonton film Hanum & Rangga dan mencuit "mari nonton film Indonesia dengan datang langsung ke bioskop!  #DukungKaryaAnakBangsa".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun