Mohon tunggu...
Otang Sopian
Otang Sopian Mohon Tunggu... Guru - Guru

Humoris merupakan sifat yang melekat pada diri saya, begitulah orang-orang mengatakannya. Saya memiliki hobi membaca dan menulis, berkarya melalui seni rupa dan desain grafis, dan saya juga termasuk orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memantapkan Visi Ibadah Shaum Ramadhan dengan Sabar dan Tawakal: Apakah Kita Bisa?

15 Maret 2024   10:32 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:54 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Pixabay.com/ Gerd Altmann 

Memerdekakan ramadhan dari belenggu syaitan harus diawali dengan menata hati dengan sabar, karena menurut para ahli bahwa sabar adalah menahan. Melalui proses sabar ini berarti kita melakukan proses mengurangi otoritas hawa nafsu terhadap diri. Selama sebulan ini, kita diajarkan untuk menahan makan, minum, berbicara buruk dan bersenggama ( bagi yang sudah menikah) di siang hari. Proses menahan memang berat, ketika di siang hari harus menahan keinginan-keinginan. Akan tetapi inilah proses belajar untuk melawan hawa nafsu, sampai mengkerdilkan keberadaannya. Namun, bagaimana kita bisa mengecilkan peran hawa nafsu, apabila malam hari juga kita tidak bisa menawan godaan untuk menikmati keinginan secara berlebihan. Perilaku seperti itu tidak akan membawa perubahan pada diri, karena perubahan diri akan terjadi apabila terjadi perilaku yang berkelanjutan dan saling menguatkan.

Sabar dapat di kelola dengan baik, apabila kita sudah menentukan visi kita dengan baik. Melalui visi yang bertujuan jelas, maka kita akan memperoleh perubahan di akhir ramadhan, bahkan akan berlanjut di bulan-bulan setelah ramadhan. Empat cara untuk membentuk pribadi yang sabar adalah pertama, Perbanyaklah membaca buku atau bacaan yang memiliki banyak manfaat. Kedua, Banyak berdo'a dan meminta pada Allah agar kita selalu memiliki hati yang kuat bertahan dalam kebaikan. Ketiga, memperbanyak shaum di luar bulan ramadhan, jadikanlah shaum ramadhan tahun ini sebagai latihan, dan yang keempat adalah menjaga pandangan, karena pandangan merupakan sarana yang efektif untuk mempengaruhi hati dan pikiran.

Setelah memperoleh hati yang lapang dada melalui proses sabar, maka langkah selanjutnya adalah menghancurkan belenggu-belenggu syaitan dengan pengelolaan pikiran yang jernih melalui proses tawwakal. Pengertian tawwakal menurut Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolani adalah, "Tawakkal yaitu memalingkan pandangan dari berbagai sebab setelah sebab disiapkan." Tawwakal akan menuntun kita pada pikiran yang tenang dan tentram, karena kita telah meyakini bahwa hanya Allah SWT sebagai segala sesuatu yang menentukan hasil dari apa-apa yang kita telah usahakan.

Sabar dan Tawakal adalah kunci dasar kita untuk tetap berada dalam fitrah Allah SWT. Melalui kedua upaya tersebut, hati akan selalu merasa lapang dada dan pikiran akan selalu dalam keadaan jernih. Karena, Melalui sabar yang menguat, maka hawa nafsu akan mengecil dan tidak berdaya untuk mempengaruhi pikiran dan hati. Akhirnya pikiran selaras dengan hati dan kembali sesuai fitrahnya, tanpa tergerus intervensi hawa nafsu. Pada Akhirnya kita akan menjadi insan yang berkualitas di hadapan Allah     SWT, dan menjadi Insan yang siap bertahan dengan kualitas ibadah yang terbaik di bulan ramadhan tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun