Mohon tunggu...
Otang Sopian
Otang Sopian Mohon Tunggu... Guru - Guru

Humoris merupakan sifat yang melekat pada diri saya, begitulah orang-orang mengatakannya. Saya memiliki hobi membaca dan menulis, berkarya melalui seni rupa dan desain grafis, dan saya juga termasuk orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menumbuhkan Kreativitas di Era Informasi Digital

11 Februari 2024   10:34 Diperbarui: 11 Februari 2024   11:16 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membangun wawasan digital yang sehat adalah tugas semua elemen masyarakat untuk membangun kesiapan mental pengguna layanan digital. karena, berdasarkan Survei  Asosiasi  Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2017, pengguna gawai  adalah  perangkat  yang  paling  banyak  dipakai untuk mengakses internet (44,16 persen). Dan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam acara Internet Aman untuk Anak di Jakarta, 6 Februari 2018, mengungkapkan, bahwa pada umumnya anak-anak menggunakan internet untuk mengakses media sosial, termasuk Youtube dan gim daring. Mengacu pada data tersebut, tugas orang tua, guru dan masyarakat akan terasa berat untuk mengarahkan, memberi pengertian, sekaligus mengatasi permasalahan anak terkait penggunaan gawai dan internet.

Menyikapi tantangan membangun kreatifitas di era informasi digital tersebut, membutuhkan tiga kebijakan sebagai berikut :

1. Membentuk mindset kreatif

Semua elemen masyarakat harus terlibat aktif dan terkoordinasi dengan baik, untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pola pikir  yang positif dalam penggunaan perangkat komunikasi digital. Melalui penataan pola pikir dan management tindakan yang terstruktur  untuk menghasilkan generasi kreatif. 

Mulailah dengan menggali potensi diri yang berkaitan dengan informasi digital, bentuklah konsep pengetahuanya dengan baik dan orientasikan pengetahuan tersebut  untuk kemanfaatan lingkungan. Maka, berbagai ide perubahan positif akan muncul dengan mudah dan jelas. 

Sesuai dengan pernyataan profesor Sri Kumalaningsih dalam bukunya yang berjudul Mindset Revolution: Saatnya berubah, yang kesimpulan pernyataannya sebagai berikut, kadang ide itu tidak tahu datangnya dari mana, tapi ketika pola pikir kita berubah dari egosentris ke arah lingkungansentris, ide baru akan datang dengan mudah dan tak terduga. 

Maka, cara membentuk pola pikir kreatif adalah dengan cara membentuk pikiran dengan konsep-konsep ilmu pengetahuan secara bersama-sama untuk memberi manfaat pada masyarakat.

2. Menguatkan mindset kreatif digital

Pikiran yang jernih, Perasaan yang bersih dari sifat-sifat buruk, dan Tepat ketika bertindak, merupakan elemen yang dibutuhkan pada saat memberi dan menerima layanan informasi digital untuk menghasilkan produk digital yang kreatif.  

Dalam kondisi seperti ini, seseorang tidak mudah dikendalikan oleh media digital. Karena, pada umumnya seseorang yang termasuk berkepribadian kreatif adalah orang yang pandangannya bisa mempengaruhi orang disekitarnya, bukan orang yang mudah dikendalikan oleh kebanyakan orang. Ng Aik Wang dalam bukunya yang berjudul Asia Vs. Barat, Benarkah orang Barat lebih kreatif dari orang Asia?, dia menceritakan pengalaman tinggal beberapa saat disebuah rumah milik seorang miliarder Taiwan yang sudah senior dan memiliki perusahaan di Cina, Taiwan, dan Indonesia. 

Menurutnya, dia seseorang yang sederhana dan rendah hati, berpakaian apa adanya, minum air biasa, makan makanan sederhana yang terdiri dari sayur, dan buah untuk makan malam. Tampak jelas, melalui studi kasus seorang miliarder diatas, kita jadi paham bahwa seseorang yang telah memberikan pengaruh besar terhadap dunia, hidupnya sederhana dan rendah hati. 

Melalui sikap tersebut, seseorang tidak akan terpengaruh oleh perubahan gaya hidup yang berorientasi pada pengakuan orang lain. Mereka yang berkepribadian seperti itu selalu dalam keadaan pikiran yang tenang, sehingga memiliki kemampuan berpikir jernih, dan lebih cenderung memikirkan kebutuhan bukan keinginan pada saat menentukan keputusan. Juga memiliki perasaan yang jelas untuk merasakan manfaat dan maslahat dari setiap tindakannya. Sehingga, Ketika Pikiran jernih selaras dengan hati yang jelas dalam mengelola perasaan, maka perilakunya akan mengarah pada tindakan untuk mendapatkan hasil produk kreatif yang sesuai kebutuhan dan penuh manfaat bagi individu maupun lingkungan. 

Menguatkan pikiran, hati dan tindakan dalam berperilaku digital kreatif adalah dengan cara menambah wawasan sesuai karir atau passion, berperan aktif dalam diskusi secara online, dan berani menyampaikan gagasan secara bijak, melalui jaringan media digital dalam bentuk platform MOOC (Massive Online Open Course) sebagai alternatif ruang penguatan kreatifitas. 

Platform ini telah memberikan ruang akses untuk melakukan pendidikan, pelatihan dan pengembangan karir ataupun hobby melalui kursus-kursus dan kuliah online secara gratis. 

Penyedia platform tersebut, diantaranya: MIT (Massachuset Institute technology), Harvard, Allison course, Open University, dan banyak lagi yang lainnya, termasuk Indonesian X ( Salah satu kursus online lokal). Institusi-Institusi tersebut menyediakan kursus dan kuliah gratis dengan berbagai jurusan, termasuk Teknologi, Pendidikan, Politik dan Ekonomi. Semuanya bisa diakses secara gratis.

3. Menuangkan kreatifitas  digital

Bersabar mengikuti kegiatan mandiri melalui kursus dan kuliah online gratis di Universitas-universitas besar dan di Website layanan kursus online yang menyediakan platform MOOC, seperti Allison Course, Canvas Courses, Memrise, dll., kita akan mendapatkan manfaat kecakapan Ilmu pengetahuan, kecakapan literasi berbahasa asing, dan kecakapan teknology. Berbagai kecakapan yang kita dapatkan melalui pendidikan online tersebut akan memberikan peluang kepada kita untuk dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah kita dapatkan, melalui website unggah karya. 

Platform unggah karya memberikan peluang secara moril dan materil. Seperti, Kompasiana, memberikan peluang kepada penulis pemula untuk dapat mengekspresikan kecakapan ilmu bahasanya melalui kreatifitas tulisan, 99design adalah platform unggah karya untuk mereka yang memiliki passion kreatifitas design grafis, dan Youtube, sebagai tempat berekspresinya mereka yang suka membuat produk kreatifitas berupa video.   

Ketiga contoh platform tersebut bisa meningkatkan kematangan berpikir, bersikap dan bertindak untuk membangun pola pikir yang baik, dan sebagai bonusnya bisa juga untuk memperoleh tambahan penghasilan. Keterlibatan di dalam  platform-platform tersebut juga bisa mengantarkan kita untuk bergabung dengan komunitas, sebagai langkah membangun jaringan kebaikan yang saling mendukung dan memotivasi untuk terus berkreasi sesuai kreatifitas masing-masing.


Refleksi kreatifitas digital

Membangun masyarakat kreatif yang positif, di dunia digital, merupakan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Diantaranya,  pemimpin masyarakat, orang tua dan anak-anak. Langkah pertama yang mesti dilakukan oleh semua elemen masyarakat adalah bekerjasama untuk saling berbagi akses ilmu pengetahuan di dunia digital, sebagai  upaya membentuk masyarakat yang memiliki prinsip dan berwawasan luas. 

Langkah selanjutnya adalah saling memberi pengertian dan  mengarahkan masyarakat untuk mengakses konten-konten digital yang bermanfaat, sebagai langkah penguatan nilai-nilai integritas. Langkah terakhir, saling berbagi konten-konten positif di berbagai platform demi kemaslahatan masyarakat. 

Melalui proses pembentukan masyarakat yang berprinsip, penguatan nilai-nilai integritas dan menuangkan gagasan di dunia digital, akan membentuk sikap masyarakat yang berpikir logis, berintegritas dan kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun