Mohon tunggu...
OSWALDUS CEME
OSWALDUS CEME Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa fakultas filsafat

KRITIS DALAM BERPIKIR, CERDAS DALAM BERTINDAK

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia dalam Ruang dan Waktu

29 Juni 2021   15:17 Diperbarui: 29 Juni 2021   15:37 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

            Maka, kedua waktu, yaitu waktu lampau dan waktu kelak, bagaimanakah "ada" nya? Sebab, jika yang dimaksudkan waktu lampau, waktu itu sudah tiada, jika yang dimaksudkan waktu kelak, waktu itu belum ada. Adapun waktu kini, seandainya selalu waktu kini dan tidak juga berlalu menjadi waktu lampau, bukan lagi waktu namanya, melainkan keabadian.

            Jadi, jika waktu kini menjadi "waktu" dengan cara berlalu menjadi waktu lampau, bagaimana dapat dikatakan bahwa waktu kini itu pun ada? Sebab alasan adanya ialah tiadanya nanti. Dengan demikian, sesungguhnya hanya karena apa yang ada kini itu cenderung akan tiada maka orang benar kalau menamakan apa yang ada kini itu "waktu".

            Manusia terus bergulat dengan waktu, tetapi susah untuk mengerti waktu itu sendiri. Augustinus coba menjelaskannya. Kebanyakan orang lebih memikirkan adanya gerakan naik dalam proses kehidupan, tetapi tidak sanggup mengungkapkan perjalan tersebut dalam nuansa gerak yang ada, dan diadakan untuk semua ciptaan.? Sebab, jika yang dimaksudkan gerak yang adalah waktu, masa pra-sekarang dinilai sebagai yang sudah lewat, jika yang dimaksudkan waktu pos-sekarang, waktu itu belum ada. Adapun waktu kini, seandainya selalu waktu kini dan tidak juga berlalu menjadi waktu lampau, bukan lagi waktu namanya, melainkan keabadian. Tetapi jika tidak ada yang berlalu, tidak bakal ada waktu lampau; jika tidak ada yang datang, tidak bakal ada waktu kelak; jika tidak ada yang ada, tidak bakal ada waktu kini. Jika ketiga-tiganya tidak ada, maka manusia tidak akan pernah sampai pengenalan akan Allah yang melampaui waktu.

Augustinus menyebut Allah sebagai pencipta waktu. Allah adalah pengrajin semua waktu, sebab tidak ada waktu sebelum penciptaan. Tidak pernah ada waktu engkau tidak menjadikan sesuatu. Tidak ada masa-masa yang sama abadinya seperti engkau, sebab engkau tinggal tetap, tetapi masa-masa itu, seandainya tinggal tetap, bukanlah masa-masa.

Waktu sebagai sebuah kesatuan akan masa lampau, sekarang dan akan datang. Ketiganya merupakan satu jalinan tali yang tak dapat dipisahkan tetapi dapat dibedakan secara jelas. Waktu dengan pembatasas yang ada mengandaikan adanya pembatas tersebut. Augustinus melukiskannya seperti sebuah lempengan yang maha tipis, karena ketika saya berada sekarang, saya sebenarnya juga sedang berada dalam masa lampau dan akan datang. Waktu sekarang atau kini merupakan keadaan yang tidak dapat brlangsung lama, dan tidak dapat tidak dapat diukur dengan ilmu matematis.

Orang memakai istilah, waktu dan waktu", masa-masa dan masa-masa", "berapa lama dia berbicara tentang hal itu?" berapa lama dilakukannya itu?" juga aku tidak melihat itu. "juga" betapa lama aku tidak melihat itu" dan "suku kata ini dua kali lamanya dibandingkan suku kata pendek itu". Itulah yang kami katakana, itulah yang kami dengar; kami dimengerti dan kami mengerti. Semua itu serba jelas dan serba lumrah, sekaligus sangat rahasia dan penemuannya suatu hal baru".

Orang begitu sulit mengukur waktu, karena pengukurannya sementara berlalu. Jika segalanya berlalu, sesuatu itu tidak dapat lagi diukur. Untuk mengetahuinya secara terperinci, Augustinus mengharapkan agar orang membiarkan batinnya dibakar oleh kehendak untuk memahami dibawah bimbingan Tuhan. Hanya pada Tuhanlah orang dapat memahami secara mendalam arti waktu karena manusia dan waktu diciptakan sekaligus olehNya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun