Jiwa itu lusuh. Kaku, perih dalam balutan raga yang fana.
Bergelinang dalam daging, meriak-riak tuk keluar tapi tak sanggup. Dia hanyalah Roh..tidak keliatan namun nyata.Â
Ada dari laku manusia yang bertakwa. Tak kenal asal, atau pun agama, selain iman yang teguh pada Yang Esa.
Di sana tunas bangsa ditempa, merajuk diri pada akar pendidikan, hingga lahir sang surya dalam nadi-nadi muda masa depan.
Itu, akar mulia..menembus masa tanpa melukai ruang dan waktu. Sampai pada kesudahannya imanku dan imanmu dimurnikan pada Sang Khalik.
Timor, 23 Juli 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!