Mencoreng Muka Presiden
PDI Perjuangan, seru Hasto berapi-api, mengingatkan, agar menteri sebagai pembantu presiden jangan menjadi beban presiden. "Memaksakan impor beras secara sepihak, tidak hanya bertentangan politik pangan Presiden Jokowi, namun mencoreng muka Presiden Jokowi yang belum lama menyampaikan gerakan cinta produksi dalam negeri," ujar Hasto.
Senin, 12 April 2021 lalu saya menemui Hasto di Jakarta dan bertanya soal pernyataannya tentang impor beras. Iamenjawab dengan menyodorkan artikelnya berjudul, "Berpolitik Itu Persoalan Hati."
"Politik itu berpihak. Politik itu berkebudayaan, dan politik itu penuh dengan rasa cinta kepada Tanah Air," lanjut Hasto dalam artikelnya  pada  buku "The Brave Lady" yang diberikan kepada saya.
Menanggapi masalah impor beras ini, Presiden Joko Widodo  dalam pernyataan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 26 Maret 2021 ini antara lain mengatakan, tidak akan ada impor komoditas beras hingga bulan Juni mendatang. Kata Presiden, selama tiga tahun ini, Indonesia tidak impor beras.
Setelah Juni 2021 bagaimana, apakah ada impor ? Mungkin ya, mungkin tidak.
Beras memang barang ajaib dalam politik di Nusantara sejak ratusan tahun lalu. Masalah beras juga menjadi salah satu faktor dalam perang pasukan Sultan Agung dari Mataram melawan pasukan penjajah kaum pedagang Eropa yang tergabung dalam VOC (Vereenigde Indische Compagnie) di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen tahun 1628 dan 1629.
Beras masih akan terus menjadi bahan pangan pokok Indonesia beserta berbagai masalah yang muncul.