Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perhatikan, Seruan Stop Impor Beras dari NU dan PDI Perjuangan

19 April 2021   17:15 Diperbarui: 19 April 2021   18:13 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1/2018). Pemerintah bakal mengimpor beras sebanyak 1 juta ton tahun 2021. (Foto: ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN via kompas.com)

Mencoreng Muka Presiden

PDI Perjuangan, seru Hasto berapi-api, mengingatkan, agar menteri sebagai pembantu presiden jangan menjadi beban presiden. "Memaksakan impor beras secara sepihak, tidak hanya bertentangan politik pangan Presiden Jokowi, namun mencoreng muka Presiden Jokowi yang belum lama menyampaikan gerakan cinta produksi dalam negeri," ujar Hasto.

Senin, 12 April 2021 lalu saya menemui Hasto di Jakarta dan bertanya soal pernyataannya tentang impor beras. Iamenjawab dengan menyodorkan artikelnya berjudul, "Berpolitik Itu Persoalan Hati."

Foto atas, foto J.Osdar - Sekjen PDI PERJUANGAN Hasto Kristiyanto di kantornya Jalan Sutan Syahrir, Jakarta, awal April 2021.
Foto atas, foto J.Osdar - Sekjen PDI PERJUANGAN Hasto Kristiyanto di kantornya Jalan Sutan Syahrir, Jakarta, awal April 2021.
Dalam artikel ini, Hasto antara lain mengatakan, "Politik menjadi sederhana terkait persoalan harga beras dan harga cabai."

"Politik itu berpihak. Politik itu berkebudayaan, dan politik itu penuh dengan rasa cinta kepada Tanah Air," lanjut Hasto dalam artikelnya  pada  buku "The Brave Lady" yang diberikan kepada saya.

Menanggapi masalah impor beras ini, Presiden Joko Widodo  dalam pernyataan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 26 Maret 2021 ini antara lain mengatakan, tidak akan ada impor komoditas beras hingga bulan Juni mendatang. Kata Presiden, selama tiga tahun ini, Indonesia tidak impor beras.

Setelah Juni 2021 bagaimana, apakah ada impor ? Mungkin ya, mungkin tidak.

Beras memang barang ajaib dalam politik di Nusantara sejak ratusan tahun lalu. Masalah beras juga menjadi salah satu faktor dalam perang pasukan Sultan Agung dari Mataram melawan pasukan penjajah kaum pedagang Eropa yang tergabung dalam VOC (Vereenigde Indische Compagnie) di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen tahun 1628 dan 1629.

Beras masih akan terus menjadi bahan pangan pokok Indonesia beserta berbagai masalah yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun