Mohon tunggu...
Oriza Aurelia Batara.T
Oriza Aurelia Batara.T Mohon Tunggu... Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hello, I'm Oriza 🌻

Selanjutnya

Tutup

Film

"Menembus Waktu Bersama Film Sore 2025"

15 September 2025   16:30 Diperbarui: 15 September 2025   16:16 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Sheila Dara dan Dion Wiyoko  dari film sore: Istri dari Masa Depan (foto:@sheiladaisha)

Di tengah derasnya film bergenre romansa yang sering terjebak pada kisah klise, Sore: Istri dari Masa Depan hadir membawa nafas segar. Film ini baru saja rilis di Indonesia pada 10 Juli 2025, film arahan Yandy Laurens ini menggabungkan cinta, fantasi, dan refleksi kehidupan dalam satu paket emosional yang sulit dilupakan. 

Film ini berpusat pada Jonathan (Dion Wiyoko), seorang fotografer yang hidup di Kroasia dengan gaya hidup yang kurang sehat merokok, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, dan hidup sendirian. Hidupnya berubah drastis ketika muncul sosok perempuan bernama Sore ( Sheila Dara Aisha). Dengan tenang, Sore memperkenalkan dirinya sebagai istri Jonathan dari masa depan. Misinya sederhana sekaligus mustahil: menyelamatkan Jonathan dari kematian dini akibat serangan jantung dengan cara mengubah kebiasaannya, lewat mekanisme waktu yang berulang.

Kekuatan Sore 2025 bukan semata pada fantasinya, melainkan pada cara film ini menyelami pertanyaan-pertanyaan mendasar: bisakah cinta  benar- benar mengubah seseorang? Sampai sejauh mana kita bisa menentang takdir? dan apakah cinta selalu berujung pada kebahagiaan?

Chemistry antara Dion Wiyoko dan Sheila Dara Aisha menjadi salah satu sorotan utama. Sheila berhasil menghidupkan karakter Sore sebagai sosok penuh kasih sayang, sekaligus tangguh menghadapi beratnya mengulang waktu demi orang yang ia cintai. Dion, di sisi lain, memerankan Jonathan dengan lapisan emosi yang rumit: keras kepala, rapuh, namun perlahan belajar menerima bahwa hidupnya layak diperjuangkan.

Selain kisahnya yang menyentuh, film ini juga memanjakan mata dengan visual yang memikat. Lokasi syuting di Kroasia, Finlandia, dan Indonesia menambah keindahan tersendiri, menghadirkan nuansa internasional yang jarang ditemui di film romansa lokal. Sinematografinya mampu menangkap suasana romantis, magis, sekaligus getir, mendukung alur cerita yang memang menuntut penonton ikut hanyut secara emosional.

Namun, Sore 2025 juga tak luput dari kritik. Beberapa penonton merasa mekanisme time loop yang menjadi inti cerita tidak dijelaskan secara detail. Alhasil, ada bagian yang terasa menggantung dan repetitif. Meski begitu, kelemahan ini justru bisa dipandang sebagai cara film untuk mengajak penonton fokus pada emosi, bukan logika sains.

Di balik kelemahan teknis tersebut, ada pesan moral kuat yang disampaikan film ini: bahwa perubahan sejati lahir bukan dari rasa takut, melainkan dari cinta. Bahwa ada hal-hal yang memang tidak bisa diubah, termasuk kematian, tetapi usaha untuk hidup lebih baik dan mencintai dengan tulus tetaplah berarti.

Sore: Istri dari Masa Depan bukan sekadar tontonan, melainkan pengalaman emosional. Film ini mengajak kita merenung tentang waktu, takdir, dan arti sebuah hubungan. Ketika masa depan datang mengetuk, bukan kepastian yang kita butuhkan, melainkan keberanian untuk mencintai dan menerima.

Film Sore bukan hanya kisah tentang seorang perempuan yang datang dari masa depan, melainkan tentang kita semua yang pernah ingin memperbaiki masa lalu atau menunda kehilangan. Film ini mengingatkan bahwa hidup tak selalu memberi kesempatan kedua, tapi cinta selalu memberi alasan untuk mencoba lagi.

Sore mengajarkan kita bahwa cinta tidak bisa menghentikan waktu, tapi mampu memberi arti pada setiap detiknya. Dalam setiap pengulangan, Sore dan Jonathan bukan sekadar berjuang melawan takdir, melainkan merayakan makna kebersamaan. Dan mungkin, saat kita melangkah keluar dari bioskop, kita akan lebih menghargai hal-hal kecil di sekitar: tawa, pelukan, dan hadirnya orang-orang tercinta yang menjadikan hidup layak dijalani.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun