Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kapan Saat yang Tepat untuk Resign?

19 November 2021   10:40 Diperbarui: 30 November 2021   03:00 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola sebaran tenaga kerja semacam ini muncul sebagai jawaban dari pandemi yang tak kunjung berkesudahan. Banyak dari kita yang tak menyadarinya, bahkan pemerintah sekali pun.

Tren resign dari pekerjaan sendiri sebenarnya tengah ramai dibicarakan beberapa bulan terakhir. 

Di Amerika bahkan muncul kasus Great Resignation di mana gelombang pekerja memilih mundur dari pekerjaan. Angkanya pun tergolong tinggi, bahkan mencapai 2,9% dari populasi tenaga kerja di sana. 

Penelitian sampai kini belum menemukan jawaban pasti kasus ini. Hanya sejumlah spekulasi yang muncul dari sedikit kalangan perihal Great Resignation di Amerika. Hal ini pun sejatinya juga terjadi di tanah air. Hanya saja angkanya yang cenderung sangat kecil membuat ini tak tampak di publik.

Keputusan resign dari pekerjaan tentu saja sesuatu yang serius. Itu akan melibatkan pemikiran panjang, di mana seringkali berakhir perdebatan bagi pelakunya yang telah berkeluarga. 

Resign seringkali dianggap kemunduran bagi banyak orang. Bayang-bayang keterpurukan dalam masyarakat bahkan tak jarang menghantui pelaku resign. 

Namun bagaimana pun itu jika resign dirasa merupakan hal paling masuk akal untuk diambil, maka lakukanlah, selama tentu saja ada pertimbangan serius di dalamnya dengan perhitungan yang juga baik.

Nah, bagi kamu yang saat ini mulai berpikir untuk resign, cobalah perhatikan hal-hal berikut sebagai bahan pertimbangan kapan baiknya untuk resign.

Pertama memperhatikan kenyamanan. Dari banyaknya kisah orang-orang yang resign dari pekerjaan, alasan paling krusial adalah rasa nyaman yang hilang perlahan-perlahan di dalam dunia kerja. 

Ini barangkali tampak sepeleh, tapi bagi orang yang menyeriusinya, kenyamanan tentu saja punya pengaruh telak terhadap pekerjaan. 

Rasa tidak nyaman cenderung menjauhkan seorang pekerja dari produktifitasnya. Terlebih jika banyak upaya telah dilakukan untuk meraih kembali kenyamanan itu tak jua berhasil, maka mempertimbangkan mundur adalah pilihan terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun