Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Quality Time, Sugar Baby, dan Sugar Daddy

17 Juni 2021   11:06 Diperbarui: 1 November 2021   13:16 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MPB, "Siap Laksanakan."

(Publikasi atas Izin MPB)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tangsel, Banten | Setelah percakapan di atas, saya ingat tentang tulisan (lama) saya, yang juga sebagai bahan diskusi kelas MPK.

##

Pernah dengar istilah pelakor? Pelakor atau perebut laki orang memang sempat viral, terutama setelah beberapa seleb terseret dalam isu tersebut. Pernah mendengar istilah sugar baby? Bisa jadi, perempuan yang disebut-sebut pelakor oleh banyak orang sebenarnya merupakan sugar baby.

Sugar daddy merupakan slang atau julukan tak resmi untuk laki-laki yang menawarkan uang dan hadiah kepada perempuan yang lebih muda. Tujuannya, supaya laki-laki tersebut selalu ditemani oleh perempuan pilihannya, bahkan bisa lebih intim.

Istilah sugar daddy dan sugar baby mungkin sudah tak asing bagi sebagian orang, terutama yang tinggal di perkotaan. Meski sudah akrab di telinga, banyak orang yang acuh. Mungkin beberapa menganggap fenomena sugar daddy dan sugar baby ini seperti dongeng.

Sugar Baby atau sering disebut Lady Sugar adalah pihak yang menerima. Sugar Daddy adalah pihak yang memberi. Secara spesifik, dalam kehidupan nyata sugar baby biasanya perempuan muda yang membutuhkan bantuan dana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sugar daddy adalah laki-laki, biasanya berusia di atas 35 tahun, yang memiliki kemampuan finansial kuat sehingga sanggup menghidupi sugar baby. Sugar baby sadar bahwa kondisi finansialnya  tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia butuh uang untuk membayar uang sekolah atau kuliah, memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk liburan bahkan ada juga yang ingin meningkatkan gaya hidup.

Di sisi lain, meski terlihat punya segalanya, sugar daddy membutuhkan pendamping, sosok yang bisa menemaninya, dan dia nggak masalah untuk mensponsori perempuan yang dipilihnya. Sugar baby bukanlah dibayar oleh sugar daddy, melainkan diberikan hadiah. Sugar daddy bukan mencari seseorang untuk dinikahi.

Hubungan sugar daddy dan sugar baby memang bukanlah hubungan yang serius dan sangat jarang dari keduanya untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih, berlibur dan pergi ke acara-acara penting bersama. Ada sugar daddy yang sudah memiliki istri, ada juga yang memang melajang hingga tua. Perjanjian pun disesuaikan dengan kondisi kedua belah pihak.

Sebagian besar orang berpikir negatif tentang sugar daddy dan sugar baby karena adanya seks di luar nikah di antara mereka. Bahkan, orang yang menyamakan sugar baby dengan PSK, mendapatkan uang dengan seks.

Faktanya, tidak semuanya seperti itu. Ada sugar baby yang benar-benar memanfaatkan uang dari sugar daddy untuk pendidikannya. Ada juga yang bekerja tapi penghasilannya belum cukup memenuhi kebutuhan dan keluarganya. Ada juga sugar baby yang memang berperan sebagai pacar sugar daddy namun tak ada kata seks di antara mereka.

Prostitusi menawarkan seks demi uang dan bertemu beberapa laki-laki dalam sehari, namun itulah caranya menyambung hidup. Sugar baby menginginkan hubungan yang berkelanjutan. Ia menginginkan laki-laki untuk diajak pergi, ingin diperlakukan seperti pacar atau istri.

Mereka punya pekerjaan dan bisa membayarkan hampir seluruh kebutuhannya. Namun, mencari seseorang untuk meningkatkan gaya hidupnya dan ia tak bicara seks demi uang.

Sugar baby sebenarnya bagian dari orang-orang yang kita temui setiap hari. Perempuan-perempuan biasa. Mereka punya pekerjaan, kehidupan yang biasa; dan tak khan tahu bahwa ia adalah sugar baby. Faktanya, sebagian besar dari mereka menutupinya, atau sebatas mendiskusikan dengan teman perempuan yang sesama sugar baby

Sugar baby, ada juga seperti cewek-cewek matre, yang mau in relationship sekaligus  habisin uang sugar daddy-nya. Beberapa sugar daddy menjadikan seks sebagai 'hal wajib' dalam perjanjian sehingga tak sedikit yang 'kebablasan'.

Ada juga sugar baby yang murni mengandalkan pemasukan dari sugar daddy dan enggan bekerja. Apapun cara dan motifnya, keduanya juga perlu sadar bahwa semua ada konsekuensinya.

Jakarta, 26 Agustus 2015

(Opa Jappy dari Berbagai Sumber)

##

Peran Orang Tua

Sugar Baby dan Sugar Daddy Fenomena atau Fakta? Jika ingin tahu dan mencari sosok-sosoknya, mungkin suit ditemukan, sehingga banyak orang sebut hanya gejala dan gaya hidup sesaat. Tapi, berdasarkan hal-hal yang didapat, maka SB dan SD adalah fakta, ada, terjadi, dan banyak korban.

Korban terbesar adalah kaum perempuan. Misalnya, hamil di luar nikah dan di usir orang tua, putus kuliah, diceraikan suami, dan lain sebagainya. Namun, di balik itu, tak sedikit SB yang berhasil dalam pendidikan serta karier profesionalnya.

Tapi, menurut banyak teman perempuan, SB bukan merupakan pilihan dan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan; masih ada banyak hal yang bisa dilakukan.

Ya. Saya setuju. Untuk mencegah atau menghindari anak gadis, secara diam-diam, jadi SB, maka jalan utamanya adalah quality time dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun