Di Laci meja belajar WK, lebih mengejutkan, ada sejumlah foto mesrah WK dengan laki-laki kira-kira seusia Alhm Papinya.
Kepoku berlanjut. Di Laptop WK, ada juga foto dia dan teman-temannya, bukan di Kampus tapi terlihat dugem di Club Malam. Juga ada foto WK dengan laki-laki yang fotonya di laci meja belajar.
Aku jadi gugup jantung berdebar. Ketika mau keluar kamar WK, ku lihat kalendar di meja. Tanggal 15 Mei 2019, dicoret merah.
Ada tulisan kecil, itu tulisan WK. "Malam Ini, kuserahkan semuanya padanya, karena cinta, pehatian, dan segala yang ia telah berikan padaku. Tak ada lagi yang tersisa."
Ku hampir pingsan. Lalu, keluar kamar.
OJ, "Lalu?"
MPB, "Aku nunggu dalam kamarku. Tidak Tidur. Lewat tengah malam, kudengar WK pulang, terdengar ia masuk kamar; semua anakku selalu bawa kunci pintu rumah, aku tak mau repot buka pintu untuk mereka.
Besok paginya, ku tak ke Office. Kumasuk ke kamar WK, berbaring di sampingnya. Astaga, ada bau alkohol dari badan anak gadisku.
Kubaring, diam, sambil memeluk WK, dan omong dalam hati ke Alm Papa WK, "Mas, Aku mohon maaf, aku sibuk, aku jadi lupa, aku gagal jaga anak-anak."
Airmataku tumpah, menangis, dan itu membuat WK terbangun, dan nanya, "Mengapa Mami Nangis?"
OJ, "Trus, kamu bilang apa?"