Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Korupsi Politik

25 Mei 2019   14:19 Diperbarui: 25 Mei 2019   14:20 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasar suplemen di atas, saya menulis artikel di bawah ini

##

Beberapa waktu lalu, ketika suasana debat Capres/Cawapres, muncul idiom 'korupsi politik;' dan kemarin malam kata-kata itu muncul lagi ketika ada tim yang membawa gugatan Pilpres ke MK.

Tadi pagi, salah satu Stasiun TV di Jakarta, juga mengungkapkan tentang korupsi politik, namun tanpa penjelasan detail, lalu dihubungkan dengan 'kecurangan' Pilpres. Dan, kepada Media, para penggugat pun seirama tentang 'rezim korup' hingga menjadi korupsi politik.

Lalu, apa sebenarnya korupsi politik tersebut? Juga, dalam kaitannya atau ada kaitan dengan 'politik korupsi?'

Paduan kata korupsi politik, dalam buku catatan saya, baru muncul dua tahun terakhir. Dan, menunjuk pada sesuatu atau tindakan yang telah terjadi. Sehingga dimaknai sebagai korupsi yang dilakukan (i) oleh pihak yang memiliki pengaruh, (ii) untuk kepentingan pribadi dan golongan, (iii) oleh memiliki kekuasaan untuk mengendalikan dan memiliki sesuatu, misalnya barang, jasa, uang, dan jabatan.

Pemaknaan seperti itu, terlihat 'tidak nyambung,' hanya arti tindak korupsi; dan tidak mencakup makna korupsi dan politik, lihat suplemen (di atas). Jadi, sebenarnya, idiom korupsi politik, tidak bermakna, tanpa penjelasan; bahkan belum menjadi kosa kata (baru) pada Bahasa Indonesia.

Walau seperti itu, korupsi politik, yang tidak jelas maknanya itu, belakangan disebut oleh banyak orang. Serta, untuk sementara, dimaknai sebagai perilaku atau tindakan korupsi yang dilakukan oleh para politisi. Makna yang minimalis, dan tidak mencakup arti politik serta korupsi.

Sehingga, penyebutan korupsi politik, hanyalah sebutan lain dari kejahatan korupsi yang dilakukan oleh para politisi; atau politisi yang melakukan korupsi, tidak lebih dari itu. Jadi, sebatas 'permainan kata.'

###

Tambahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun