Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Jangan Hanya Mencaci Perempuan

11 Januari 2019   12:09 Diperbarui: 11 Januari 2019   13:21 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kanal IHI

Tentang Artis

Artis, peran maupun foto, bisa dikatakan bahwa mereka menjadi "penghibur" melalui peran pada film/video pendek-panjang, foto, dan seterusnya, mereka bisa menghibur dan membahagiakan orang lain, masyarakat, atau publik.

Profesi sebagai artis, bisa dikatakan sebagai kerja yang bersifat gemerlapan, dan sekaligus penuh "topeng" sebab tak selamanya yang ditampilkan atau ditonton sesuai dengan hidup dan kehidupan nyata sang artis.

Bisa saja, artis tergoda untuk menikmati hidup dan kehidupan seperti perannya dalam film atau video, katakanlah tampilan yang gemerlapan, mewah, serta ada segalanya. Sehingga berupaya tampil maksimal agar dibayar mahal, dan dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan gaya hidup.

Lalu, berapa sich artis dibayar!? Relatif; untuk mereka figuran dan pendatang baru, cuma berkisar ratusan ribu hingga Rp 1.5 juta/hari; mereka yang punya nama, tentu mencapai puluhan bahkan ratusan juta per episode. Nah, jika sang artis tak bisa mencapai tahap "bayaran mahal," namun dirinya ingin tampil wah, dengan segala bentuk kemewahan serta gemerlapan, maka apa yang akan dan harus ia lakukan!?

Tentu, ada banyak jalan positif serta lurus yang bisa ia lalui; ia bisa berusaha dengan berbagai cara, yang penting sesuai norma serta etika; bahkan terus berusaha menata diri dengan penuh pengorbanan.

Namun, bagaimana dengan mereka yang ingin mencapai dan menggapai banyak hal dengan tidak begitu lelah dan cepat!?

Sumber: Klik

Ada baiknya, anda meluncur ke sumber catatan dan baca; kemudian lanjutkan membaca tulisan di bawah.

Publik Nusantara sekali lagi mendapat suguhan tidak nikmat tentang artis yang mendapat banyak uang dengan cara 'menjual kenikmatan dan kemesraan' dari diri sendiri kepada orang yang mau membayar. Saya sebut 'sekali lagi,' karena hal seperti itu sudah terjadi sejak lama di negeri ini.

Jika menyimak catatan di atas, artis yang seperti itu, selalu ada dan muncul serta terekspos pada masanya atau setiap dekade. Namun, kemudian kasusnya hilang dan tenggelam terbawa angin. Dan, ketika publik mulai melupakannya, tiba-tiba muncul lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun