Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Medan Menyambut Kahiyang Boru Siregar

24 November 2017   11:45 Diperbarui: 24 November 2017   11:54 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Pribadi | Di Mansion Tjong A Fie

Medan--Ada di Medan, sejak 22 November 2017, kali ini, sangat terasa bedanya. Bayangkan saja, sejumlah ruas jalan 'dilapisi ulang' sehingga nampak mulus; macet pun tak lama, PKL pun nyaris tak nampak. Istana Maimun hingga ruko pinggir jalan nampak rapi dan manis; hotel-hotel 'mendadak' ramah dan merdu terhadap tamu.

Agaknya, Medan lagi berdandan fisik serta penuh antusias dan semangat. Dari sopir taksi online, cakap-cakap di warung, lapo, lobby hotel, hingga sopir becak motor terdengar dan tetuju pada Kahyang Boru Siregar. Misalnya, ketika saya dan teman naik becak motor dari hotel ke area 'Kampung Kuliner,' Sang Sopir begitu bersemangat cerita tetang Boru Siregar binti Joko Widodo. Menurutnya, Boru Siregar itu, bukan saja jadi kebanggaan Marga Siregar, namun semua orang Medan dan Sumatera Utara. Bahkan ketika saya dan teman-teman mengunjungi Istana Maimun, Mansion Tjong A Fie, Penangkaran Buaya, sopir mobil pun dengan  bersemangat bercerita tentang Boru Siregar Binti Jokowi.

Ya, itulah sepotong cerita dari sikon Medan saat ini. Medan sementara larut dalam suka dan penuh gembira; hotel-hotel penuh, destinasi wisata sekitaran kota, ramai. Nyaris semua mata dan giat, tertuju pada 'Pesta dan arak-arakan' anak dan menantu Presiden Joko Widodo.

Luar biasa.

Saya pun, setuju dengan sejumlah teman asal Medan, Jakarta, dan juga Luar Negeri yang se hotel, bahwa baru kali ini ada anak Presiden Repulik Indonesia, yang pesta pernikahannya, dijadikan atau merupakan 'Acara atau Pesta Bersama;' sehingga menjadi 'Pesta Adat atau pun Pesta Rakyat.'

Semuanya itu, menunjukkan betapa Presiden Joko Widodo dicintai dan disayang rakyat. Ia, secara langsung  atau tidak, telah menjadi inspirasi pada banyak orang. Sosoknya, blusukannya, kerja dan karyanya, tampilan dirinya, bahkan bahasa kata dan tubuhnya, bagaikan magnit yang mampu menarik apa dan siapa pun. Sehingga banyak orang 'berani rugi' untuk hadir, semampunya, di mana pun bila di situ ada Presiden Joko Widodo.

Itulah dia Joko Widodo

Opa Jappy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun