Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perang dengan Diri Sendiri

24 Februari 2022   22:01 Diperbarui: 24 Februari 2022   22:04 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://money.kompas.com

Di seberang benua, perang sedang menyala. Langit malam disayat letupan-letupan roket. Sepi sedang dihajar. Air mata sedang digelontor. Tangis mengalahkan hujan dan anak-anak bermain ketakutan.

Di seberang rumah, perang sedang mengantri. Minyak goreng digempur, tempe ingin libur, BPJS babak belur, jaminan kerja sedang nganggur, politisi sibuk menggugat angka dua puluh empat, atur-atur, kata mereka.

Komentar sedang ditanam. Air mata untuk menyiram. Tragis benar masa depan anak-anak. Di luar sana penguasa sedang main petak umpet.

Ada yang masih sembunyi, katanya.
Intoleran
Radikalisme
Terorisme
serta
Koruptor

Sedangkan kau? kau perang dengan siapa?
Aku perang dengan kepintaranku sendiri. Kukira pasukan berbaris, ternyata antrian minyak goreng lagi meringis.


SINGOSARI, 24 Februari 2022

Sumber gambar https://money.kompas.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun