Perempuan itu terdiam biru.
Malam telah menyatukan gigil.
Melebarkan dekapan kabut
Bait-bait sunyi seperti jala,
menebar perangkap tak bisa bergerak.
Ini benar-benar senyap,
gelap, pengap dan tak bersayap.
Datanglah lelaki dengan tertatih.
Mulutnya berbuih.
"Kau siapa ?" tanya lelaki itu.
Perempuan itu tetap biru, lukanya
menyeruak dari bilik hati.
Luka itu menggenggam belati sunyi,
diacungkan pada lelaki seraya berkata:
"Sini kau, rasakan ini, sunyi akan mengoyak hatimu." Â
SINGOSARI, 9 Januari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!