Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kalender Mantan

29 Desember 2019   23:57 Diperbarui: 5 Januari 2020   20:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com

Pemuda kurus itu terus merangsek ke kota,
sebenarnya ia keluyuran saja di akhir tahun ini.

"Ah, siapa bilang? aku ini sedang bisnis bos?" katanya.

Kulihat tangannya mendekap gulungan kertas,
mirip kalender sepertinya.

"Hai bung, bisnis apa kau ini?" tanyaku. 

"Aku ingin menjual kalender ini, setahun
lamanya aku tak menemukan cinta, kalender ini
angkanya berwarna hitam semua" 
tawarnya padaku. 

Bibirku tersenyum geli. Aku jadi ingat
bahwa kalender itu dibeli dari lapakku.

Sedangkan laba dari penjualan sudah habis
untuk menikahi perempuan kaya.

Kini, istriku marah-marah, sebab kalender
di rumah kubuat angkanya merah-merah.

"Kerja-kerja sana bang, jangan nganggur terus,
contohlah pemuda kurus itu, dia mantanku yang giat bekerja, omel istriku.


SINGOSARI, 29 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun