Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gajah Hitam

25 Mei 2019   11:11 Diperbarui: 25 Mei 2019   11:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: thoughtco.com

Senja mulai menyergap petang
Saat sepi mulai melenggang
Meninggalkan rupa-rupa tenang
Pada riuhnya pura-pura gelanggang

Pawang-pawang menuntun dalang
Gajah-gajah dimasukkan kandang
Mereka kembali menghabisi yang terhidang
Dekat peti berisi ribuan peran wayang

Terompet tertiup panjang
Pertanda harapan wajib pulang
Namun, tidak dengan gajah jalang
Warnanya hitam ekornya panjang
Ia ingin mencabuti pedang
Pada sepinya gelanggang

Gajah hitam ingin dikenang
Pada ulang tahun cahaya kunang-kunang
Melempari caci hingga riang
Kesatria berujar diujung lantang

"Kita selalu mengingat kelahiran dengan dikenang"
"Tapi, mengenang kapan kita mati justru jarang"

Singosari, 25 Mei 2019

Pertarungan telah usai, kabar-kabar ditimbun masa lalu, curiga ditebas jemari bersalaman, esok menghadapi pertarungan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun