Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Komedi Hitam Pelaksanaan Pemilu di India dalam Film "Newton"

22 Juni 2021   10:41 Diperbarui: 22 Juni 2021   10:56 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Spoiler rate: 30%]

Nama aslinya sih Nutan Kumar. Namun, saat masih sekolah, Nutan iseng mengubah namanya sendiri menjadi Newton hanya karena nama itu dianggap lebih keren. Ya, memang agak absurd alasan si Newton (Rajkummar Rao) ini.

Newton bekerja sebagai petugas di KPU (Komisi Pemilhan Umum) setempat. Bersama sederet petugas lain, dia menunggu perintah akan ditugaskan ke wilayah mana. Itupun jika keberadaannya dibutuhkan mengingat seyogyanya dia hanya petugas cadangan.

Saat seorang petugas menolak ditempatkan di wilayah terpencil bernama Chhattisgargh (dengan alasan istrinya sedang hamil dan dia tidak kuat secara fisik), rupanya Newtonlah yang ditugaskan untuk menggantikan.

Petugas sebelumnya menolah bukan hanya sekadar wilayah tersebut terpencil. Namun, ancaman keberadaan ekstremisyang biasa disebut Maois lah yang bikin nyalinya ciut. Kelompok ini berusaha menggagalkan pemili karena kawasan ini kaya tambang dan mereka ingin memerdekakan wilayah mereka sendiri.

Jadilah, bersama dua petugas lain, Newton berkendara menggunakan helikopter, berjalan menembus hutan menuju perkampungan tempat di mana 76 calon pemilih berada.

Source image: rinalmatien.com
Source image: rinalmatien.com
Untuk melindungi dirinya, ada Aatma Singh (Pankaj Tripathi) tentara yang memimpin satu peleton regu bersenjata lengkap. Juga ada Malko (Anjali Patil) wanita muda yang asli orang lokal. Awalnya, keberadaan Malko ditolak oleh Aatma karena dianggap sebagai mata-mata Maois, namun Newton menganggap keberadaan Malko diperlukan. Benar saja, Malko banyak membantu menerjemahkan sebab penduduk lokal tidak berbicara dengan bahasa Hindi melainkan bahasa Gondi yang sepenuhnya berbeda.

Beragam kejadian dijumpai oleh Newton dan rombongan. Misalnya saja saat mendapati kampung yang mereka tuju sebagian besar rumahnya habis terbakar.

Namun, sebagai pegawai yang berdedikasi Newton keukeuh akan menjalankan pemili. Padahal, tak ada satupun penduduk yang datang. Saran dari Aatma berupa, "bagaimana kalau kami saja yang mengisi surat suara," bahkan ditolak mentah-mentah oleh Newton. Dia memang jujur dan sedikit naif.

Film Newton ini termasuk black comedy. Memang ada adegan yang menegangkan, namun lebih banyak adegan kocak yang bikin geleng-geleng.


Bayangkan, bagaimana bisa penduduk yang mayoritas buta huruf, tidak mengenal satu pun calon wakil rakyat yang akan dipilih namun kemudian mereka dipaksa untuk mengikuti pemilu? hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun