[Spoiler alert: 30%]
Bisa dibilang, tahun 1968 kondisi di Amerika Serikat tengah kacau. Di tahun itu Martin Luther King Jr. dan Robert F.Kennedy dibunuh. Belum lagi, saat itu perang (antara Amerika dan) Vietnam tengah berlangsung yang setiap bulannya menewaskan banyak sekali prajurit.
Keadaan ini memicu gelombang protes dari masyarakat, tak terkecuali dari kalangan anak muda yang berada dalam beberapa aliansi/kelompok.
Mereka yang berasal dari berbagai negara baik memutuskan untuk mendatangi Chicago. Sebab, di tanggal 26 hingga 29 Agustus 1968, akan diadakan Konvensi Partai Demokrat. Para pemuda ini mencoba untuk menyuarakan pendapat, termasuklah harapan mereka agar perang dihentikan.
Sayang, terjadi kerusuhan besar di sela-sela konvensi ini. Banyak warga lokal yang terluka akibat serangan polisi. Namun, di sisi lain juga ada polisi yang terbunuh.
Dibantu seorang pengacara -William Kunstler (Mark Rylance), semua orang ini bertarung di persidangan melawan pemerintah Amerika Serikart. Dari sudut pandang mereka, polisi Amerika Serikatlah yang memulai kericuhan.
Proses persidangan berlangsung berbulan-bulan. Sangat melelahkan dan di banyak momen terlihat mereka (terutama sisi ke-7 orang beserta timnya) semakin frustrasi sebab bukti-bukti yang meringankan mereka selalu saja diacuhkan oleh hakim Julius Hoffman (Frank Langella).
Lantas bagaimana kemudian akhir dari persidangan ini?
* * *