Kalau yang ini sih juga sempat membayang-bayangi puasa saya belasan tahun lalu. Galau gitu mau sikat gitu setelah sahur (saat akan pergi sekolah misalnya). Jadi dilema, di satu sisi kelupaan sikat giti pas sahur, di sisi lain kalau gak sikat, kasihan teman sebelah hehehe.
Bukhari kembali meriwayatkan dimana Rasul pernah bilang, "seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu."
Kesimpulan : Mitos. Monggo sikat giginya. Namun, sebelum subuh tentu lebih baik.
Menelan Liur Tidak Membatalkan Puasa, Loh!
Ada beberapa kerabat dekat yang saya kenal intensitas meludahnya di atas rata-rata. Itu di hari biasa loh, bukan saat Ramadan. Nah, di Ramadan ini intensitasnya malah lebih lagi. Agak jijik sebetulnya. Apalagi sebelum meludah, mereka biasanya mengeluarkan suara yang... you knowlah ya!
"Takut ngebatalin puasa, Yan! Jadi dikeluarkan," ujar beliau.
Dih, mana ada itu. Liur itu kan cairan alami yang dihasilkan dan disekresikan dari kelenjar ludah. Jadi ya nggak apa-apa jika ditelan. Apalagi Imam An-Nawawi sebagai ijma' (kesepakatan ulama) berkata, "menelan air ludah tidak membatalkan puasa." Ya wes, jadi aman, ya!
Kesimpulan : Fakta! Menelan air ludah tidak membatalkan puasa.
Puasa Menghambat Pengobatan
Sebetulnya, di tulisan sebelumnyasudah saya jelaskan bahwa jika sakit, diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Yeah, walaupun puasanya harus diganti nanti ketika sudah sehat. Walau begitu, ada beberapa jenis pengobatan yang bikin ragu apakah dapat membatalkan puasa atau tidak.