Mohon tunggu...
Olive Yohana
Olive Yohana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sendang Mulyo, Desa Seribu Senyum

15 November 2018   21:59 Diperbarui: 15 November 2018   22:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, program studi  Manajemen, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya mewajibkan semua siswanya untuk mengikuti kegiatan live in di desa Sendang Mulyo, desa yang terletak di kecamatan Minggir, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan live in ini bertujuan agar para mahasiwa dan mahasiswi mampu menyatu dengan warga desa serta merasakan hidup yang sederhana ala kehidupan desa dimana hal itu jauh sekali dari hiruk pikuk kota.

Pengalaman saya ini dimulai pada hari Jumat 19 Oktober 2018. Saya dan teman-teman prodi manajemen berkumpul di Hall KW, Universitas Atma Jaya. Setelah proses pengabsenan selesai, kami semua di persilahkan untuk masuk ke dalam bus yang sudah ditentukan. 

Perjalanan ditempuh selama kurang lebih 13 jam. Kami tiba di balai desa Sendang Mulyo sekitar pukul empat dini hari. Kami disambut dengan sangat hangat oleh kepala desa serta warga sekitar, satu hal yang terlintas di pikiran saya akan desa ini adalah desa ini penuh senyum, karena setiap saya lewat mereka semua menyapa saya sambil tersenyum.

Setelah sambutan oleh kepala desa usai, kami dipersilahkan untuk menuju rumah indung semang masing-masing. Desa Sendang Mulyo ini terbagi atas beberapa dusun, saya ditempatkan di dusun yang cukup jauh dari balai desa bernama, Selarongan.

Kehangatan yang diberikan oleh bapak Teguh,ibu Sri,mbak Pika dan Anang mengingatkan saya akan rumah. Senyum yang tulus menyiratkan bahwa saya diterima dengan tangan terbuka disini. Kami berbincang dan bercanda ria selayaknya keluarga yang dekat sekali.

Beberapa jam kemudian saya diajak ibu untuk mengikuti kegiatan tahunan desa yang disebut kirab budaya merti desa. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk wujud rasa syukur warga desa Sendang Mulyo atas hasil panen yang melimpah pada musim tanam.Selain itu pula Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan kebudayaan.

Saya merasa sangat takjub sekali dengan para warga yang tampak begitu kompak serta sangat antusias dalam kegiatan kirab budaya ini.Para warga yang ikut pawai menggunakan kebaya bagi wanita dan pakaian adat lelaki Jawa.

Seribu senyum ditaburkan sana-sini selama pawai kirab desa saat mobil pickup saya melintasi rumah warga hingga tanpa tersadar saya ikut tersenyum dengan lebar sekali. 

Banyak sekali warga desa yang hadir memeriahkan suasana. Kirab desa ini diikuti lebih dari sepuluh mobil pickup yang berasal dari beberapa dusun.  Kirab budaya merti desa berlangsung selama kurang lebih dua jam, setelah itu saya pulang menuju rumah keluarga saya, sebelum sampai rumah saya diajak kepala duku dusun Selarongan untuk mampir ke rumahnya dan lagi-lagi saya disambut hangat oleh kepala dukuh dan diajak untuk makan tumpengan bersama-sama.

Malam pun tiba, acara tidak berhenti disitu saja ternyata masih ada lagi pertunjukkan wayang. Tinggal dikota besar membuat saya jarang sekali untuk menikmati keindahan budaya yang disajikan Indonesia, namun untuk pertamakali dalam 18 tahun hidup saya,saya menyaksikan wayang dan saya jatuh cinta akan itu. 

Hari berikutnya yaitu pada hari Minggu,21 Oktober 2018 saya diberi kesempatan untuk menjadi warga desa mulyo seutuhnya, yaitu dengan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh indung semang saya. Ibu Sri adalah seorang petani jadi saya ikut pergi ke sawah dan membantu ibu, namun sayang sekali keadaan sawah saat itu sedang kering jadi saya hanya bisa membantu untuk mencabuti rumput-rumput liar. 

Panas matahari cukup terik saat itu, disinilah mental saya diuji, yang biasanya menikmati dinginnya AC di desa inilah saya belajar untuk keluar dari zona nyaman saya. Ternyata hal itu tidak seburuk yang saya kira. Saya tidak tahu ternyata bertani bisa seseru ini! Saya juga membantu ibu ngangon wedhus atau yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut menggembala.

Kegiatan pun masih berlanjut, pada malam hari saya lagi-lagi diberi kesempatan  mengikuti kegiatan bermain gamelan. Disini saya diajarkan untuk mencoba memainkan gamelan walau pada akhirnya saya tidak bisa namun pengalaman ini adalah pengalaman yang berharga untuk saya dan saya senang sekali. Hari Senin pun tiba. 

Ini adalah hari terakhir saya berada di desa ini. Pagi-pagi sekali saya bangun dan membantu ibu untuk memasak sarapan serta membersihkan rumah setelah itu saya mengemas barang-barang untuk pulang ke Jakarta.Sebelum pulang, kami masih menyempatkan waktu untuk bercerita dengan Ibu Sri lalu pamit undur diri.

Sedih sekali rasanya meninggalkan desa Sendang Mulyo. Desa yang mengjarkan banyak hal kepada saya yang mungkin nantinya akan saya ceritakan kepada anak cucu saya. 

Desa yang mengjarkan saya untuk selalu tersenyum dan berperilaku hangat kepada orang lain serta desa yang mengajarkan saya untuk lebih mencintai budaya Indonesia. Pemandangan hamparan sawah yang luas yang disediakan desa ini juga sangat membantu saya  menghapus penat ibu kota, pemandangan yang tidak akan saya dapat di Jakarta.

Pengalaman ini mengajarkan saya untuk selalu bersyukur akan segala hal yang saya punya serta melakukan pekerjaan dengan keadaan tersenyum walaupun pekerjaan itu tidaklah mudah. 

Di desa ini pula saya melihat banyak sekali warga yang sudah sangat tua namun tetap tampak sehat dan bahagia, disini saya tahu bahwa desa ini memberikan umur yang panjang bagi warga nya karena keindahan serta kenyamanan. Perjalanan panjang tidak lagi saya hiraukan, walaupun lelah dan badan terasa pegal namun pengalaman ini adalah pengalaman luar biasa buat saya. Matur Nuwun Sendang Mulyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun