Mohon tunggu...
Olipiyah
Olipiyah Mohon Tunggu... Lainnya - lainnya

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penerjemah Berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila

15 Desember 2019   14:19 Diperbarui: 15 Desember 2019   14:26 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

PENERJEMAH BERLANDASKAN NILAI PANCASILA

Di zaman milenial ini banyak orang yang menggaungkan bahwa diri mereka adalah pancasilais tetapi kenyataannya mereka tidak menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai pandangan hidup bernegara. Kita sebagai Warga Negara Indonesia harus menerapkan nilai-nilai pancasila dalam segala bidang profesi. Penerjemah merupakan profesi yang mengalih bahasakan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Dalam bidang penerjemah saat ini sudah banyak alat teknologi yang canggih dengan cara yang cepat menerjemahkan bahan yang akan diterjemahkan . Namun tidak begitu saja profesi penerjemah hilang. Disinilah pancasila berperan sebagai seperangkat tindakan intelektual yang penuh tanggung jawab dalam menerjemahkan berbagai masalah kehidupan dengan menerapkan pemikiran yang berlandaskan nilai-nilai pancasila.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia dan falsafah bangsa yang terdiri dari lima asas atau sila. Pancasila sebagai acuan pandangan kehidupan bernegara. Setiap warga negara berhak serta berkewajiban untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, termasuk profesi penerjemahan. Penerjemah adalah profesi dalam bidang studi penerjemahan dan ilmu linguistik yang mengalihbahasakan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran.

 Seorang penerjemah melakukan pekerjaaan menerjemahkan didasarkan pada rasa tanggung jawab dengan dapat memberikan cara penyampaian yang sesuai pokok bahasan pada sesuatu yang sedang diterjemahkan sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan memiliki gaya orisinalitas tersendiri.

Dalam hal ini seorang penerjemah yang baik adalah yang dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya. Sikap yang dapat dilakukan dalam penerapan sila pertama yaitu, seorang penerjemah memiliki sikap yang taat dan disiplin dalam beribadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.

Dalam menuliskan buku terjemahannya seorang penerjemah tidak memberikan tambahan-tambahan terjemahan yang yang tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan konflik beragama seperti tulisan yang mengandung ejekan atau menyudutkan kepada pihak tertentu. 

 Dalam pencerminan sila kedua, pada beberapa penerjemah lebih mengarahkan pada buku-buku yang berisikan penulisan tentang kemanusiaan dan keberadaban bangsa lain yang dapat dijadikan pembelajaran pengalaman.

Menerjemahkan buku-buku local ke bahasa asing tentang peradaban bangsa kita yang besar agar bangsa kita dipandang dengan terhormat dan sebagai literasi bagi masyarakat dunia. Seorang penerjemah juga mencerminkan sikap yang peduli kepada sesama makhluk hidup terutama manusia dalam kehidupan. 

 Dalam pencerminan sila ketiga, yaitu seorang penerjemah dapat dengan menyampaikan dengan baik amanat yang dituliskan oleh pengarangnya dan tidak menimbulkan konflik. Kita mengetahui bahwa negara kita adalah negara yang kaya, negara yang plural, yang beragam akan bahasa, budaya, ras, agama, dan golongan dari berbagai wilayah di Indonesia. Pernyataan yang dalam bentuk lisan maupun tulisan yang mengandung menyudutkan pada salah satu pihak maka dapat menyulutkan konflik.

  Dalam pencerminan sila keempat, seorang penerjemah juga sama halnya seperti warga negara yang lainnya yaitu dalam kehidupan bermasyarakat ikut serta dalam kegiatan musyawarah , gotong royong, menaati tata-tertib tempat tinggal, menaati tata tertib dalam berkendara. Serta dalam bidang profesinya yaitu menaati kode etik seorang penerjemah yang profesional.

Dalam pencerminan sila kelima yaitu seorang penerjemah dapat mengambil bagian dari kontribusi pembangunan dalam perkembangan di Indonesia seperti dalam bidang pendidikan, perekonomian dan kebudayaan. Karena buku atau tulisan dapat menjadi media atau penyalur aspirasi sehingga dapat mendorong cita-cita bangsa Indonesia yang sesuai dengan sila kelima pancasila yaitu terciptanya keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun