Oh ya, di sela-sela keramaian itu, aku juga sempat ngobrol bareng Yasmin. teman baru yang kami temui di sana. Yasmin ternyata lagi kuliah semester akhir dan sambil kerja juga. Kami ngobrolin banyak hal, dari yang ringan kayak kesibukan yasmin apa, sampai ke obrolan seputar dunia kerja dan capeknya skripsi. Katanya, acara ini memang rutin diadakan setahun sekali, dan selalu jadi momen seru buat warga sekitar Warungboto.
Nah, sedikit informasi menarik nih buat kamu yang belum pernah nonton Karnaval Gema Takbir Warungboto ini bukan cuma pawai keliling kampung biasa. Acara ini diselenggarakan oleh pemerintah kelurahan setempat dan biasanya diikuti oleh berbagai RT, karang taruna, dan komunitas lokal. Mereka bersaing dalam beberapa kategori seperti: Penampilan Terbaik, kreativitas kostum, atraksi dan formasi, kerapian barisan, dan ga kalah penting yaitu gema suara takbir terkompak juga terheboh dong!
Pemenangnya mendapatkan hadiah menarik, salah satunya adalah 2 ekor kambing untuk juara utama. Jadi ya, nggak heran kalau peserta-peserta yang tampil bener-bener totalitas. Mereka rela latihan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu untuk menyiapkan kostum, dekorasi, hingga koreografi yang bikin mata nggak bisa berhenti ngeliatin.
Setelah hampir dua jam lebih duduk lesehan dengan teriak-teriak, dan nonton atraksi penuh semangat dari para peserta, akhirnya sekitar jam 10 malam kami memutuskan untuk pulang. Tapi dasar cewek-cewek laper mata ya, begitu ngelihat gerobak es krim di tepi jalan, semuanya langsung saling lirik dan bilang, "Beli yuk!"
Akhirnya kami beli es krim sambil duduk sebentar di pinggir jalan. Rasanya manis, dingin, dan pas banget buat menutup malam yang penuh warna. Setelah itu, kami pun bubar ke kos masing-masing dengan hati yang lega. Nggak cuma karena malam takbiran berjalan seru, tapi juga karena, walau sebentar, kami bisa benar-benar melepaskan diri dari beban tugas dan tenggat waktu.
Malam takbiran kali ini terasa berbeda. Bukan karena tempatnya, tapi karena kebersamaan, momen spontan, dan suasana hangat yang tercipta tanpa direncanakan. Dari buka puasa di Panghegar, salat magrib di masjid seberang, nonton karnaval yang super heboh, kenalan sama anak-anak lucu dan Yasmin si pejuang semester akhir, sampai beli es krim sebelum pulang. Semuanya seperti potongan mozaik yang menyusun satu malam indah penuh warna.
Kadang, yang kita butuhkan cuma sebuah malam sederhana bersama orang-orang yang asyik, di tengah suasana yang hidup. Tugas kuliah masih ada, tapi malam itu kami memilih untuk sejenak... bernafas. Dan rasanya, itu pilihan yang tepat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI