Malam takbiran selalu punya tempat khusus di hati banyak orang. Ada yang sibuk di dapur menyiapkan hidangan besok, ada yang bergegas ke masjid mengikuti gema takbir, dan ada juga yang memilih larut dalam karnaval khas malam sebelum Idul Adha. Nah, aku termasuk golongan yang terakhir itu.
Jadi ceritanya, malam takbiran tahun ini aku nggak sendirian. Aku dan Anis sedang menjalani puasa Arafah yang pastinya momen spesial sehari sebelum Hari Raya Idul Adha. Setelah seharian menahan lapar dan haus (plus sedikit stress mikirin tugas kuliah yang belum kelar), kami akhirnya berbuka puasa bareng. Dimana tuh? Sebuah tempat makan yang dah akrab banget di telinga anak kampus. Yaps! Panghegar. Tempat makan ini cukup dekat dari kampus dan pastinya jadi pilihan tepat buat buka bareng tanpa ribet.
Setelah berbuka, kami menunaikan salat maghrib sebentar di masjid yang terletak persis di seberang Panghegar. Selesai salat, awalnya kami pikir bakal langsung balik ke kos buat mendamaikan jiwa dan raga bersama tugas. Tapi eh, tiba-tiba Anis ngajakin nonton Karnaval Gema Takbir Warungboto. Awalnya, Anis memang berencana pergi sama Alaina, tapi akhirnya ngajak aku dan Zulfa juga. Jadilah kami berempat nonton bareng!
Langit malam itu cerah. Udara nggak terlalu panas, dan jalanan mulai dipenuhi oleh suara gema takbir, tabuhan bedug, dan nyala lampu warna-warni dari setiap rombongan karnaval yang mulai berdatangan. Karnaval Gema Takbir Warungboto memang dikenal sebagai salah satu acara tahunan yang cukup ditunggu-tunggu warga sekitar. Diselenggarakan rutin setiap malam takbiran Idul Adha, acara ini nggak sekadar pawai biasa lho, tapi juga ajang kompetisi yang memperebutkan hadiah keren, termasuk 2 ekor kambing untuk juara utamanya!
Setiap kafilah atau rombongan peserta menampilkan ciri khas masing-masing. Ada yang mengenakan kostum unik bertema Islami, ada yang membawa replika masjid berjalan, bahkan ada yang menampilkan atraksi dan gerakan formasi yang keren banget. Wajah-wajah anak-anak kecil yang berseri-seri, orang tua yang antusias merekam pakai HP, dan suara tawa di sepanjang jalan bikin suasana makin hidup.
Antara Kagum dan Lupa Tugas
Meskipun awalnya aku masih agak keinget tugas kuliah yang belum tuntas, jujur aja, begitu acara dimulai, semua beban rasanya buyar seketika. Kami berempat langsung heboh! Tiap ada rombongan lewat, pasti ada yang teriak, "Wah ini lucu banget bajunya!" atau "Gila, mereka niat banget sih!" Seru dan meriah banget. Bahkan rasanya kayak balik ke masa kecil, di mana yang penting tuh bahagia dulu, mikirin PR belakangan.
Salah satu yang paling berkesan adalah ketika kami sempat berkenalan dengan adik-adik kecil yang super gemesin. Kami bahkan sempat bermain ABC Lima Dasar pakai jari-jari sambil nyanyi bareng. Lucu bangetkan? Dari suasana keramaian itu, tiba-tiba bisa muncul momen simpel yang bikin hati anget.