Mohon tunggu...
Dea Olifia Nabila
Dea Olifia Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa/UINSUKA/ 24107030008

Assalamu'alaikum... "Untuk mendapatkan apa yang kamu suka, pertama kamu harus sabar dengan apa yang kamu benci" -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Langkah demi Langkah Menuju Kedamaian: Spiritual dengan Selimutan Awan di Bukit Turgo

30 Mei 2025   21:55 Diperbarui: 30 Mei 2025   22:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Makam Syekh Jumadil Qubra (Sumber Foto: Dokumen Pribadi)

Potret Penulis dengan Dosen Pengampu Mata Kuliah Peradaban Islam (Sumber : Dokpri)
Potret Penulis dengan Dosen Pengampu Mata Kuliah Peradaban Islam (Sumber : Dokpri)

Dalam beberapa tahun terakhir, Maqam Syekh Jumadil Qubra mulai ramai dikunjungi, tidak hanya oleh peziarah tapi juga wisatawan umum yang tertarik dengan perpaduan antara keindahan alam dan sejarah spiritual. Hal ini membuat tempat tersebut mulai dilirik sebagai destinasi wisata religi.

Pemerintah setempat dan warga pun mulai memperhatikan pengelolaan kawasan ini agar tetap nyaman untuk dikunjungi. Fasilitas sederhana seperti toilet, tempat parkir, hingga papan petunjuk arah kini mulai tersedia. Namun demikian, nuansa alami dan kesederhanaan tempat ini tetap dijaga agar tidak kehilangan nilai spiritualnya.

Potret Suyatno (Sumber: Dokpri)
Potret Suyatno (Sumber: Dokpri)

Di sinilah kekuatan wisata religi seperti Maqam Syekh Jumadil Qubra. Ia tidak hanya memanjakan mata dan tubuh, tetapi juga menyejukkan jiwa. Pengunjung tidak hanya datang untuk menikmati pemandangan, tapi juga untuk merenung, mengingat kehidupan, dan memperkuat iman.

Perjalanan menuju Maqam Syekh Jumadil Qubra sesungguhnya adalah sebuah metafora dari perjalanan hidup itu sendiri. Kita mendaki dengan susah payah, melewati rintangan, mengatur nafas, hingga akhirnya tiba di puncak dengan rasa syukur dan lega. Setiap langkah menjadi pengingat bahwa hidup memerlukan usaha dan keteguhan hati. Di tempat setenang ini, kita diajak untuk berhenti sejenak, menoleh ke dalam diri, dan merenungi tujuan hidup yang lebih tinggi.

Pengalaman saya bersama teman-teman satu kelas ke tempat ini bukan hanya menjadi kegiatan studi lapangan, tetapi juga meninggalkan kesan spiritual yang mendalam. Kami pulang membawa ketenangan, kebersamaan, dan cerita indah yang akan terus kami kenang.

Bagi siapa pun yang mencari lebih dari sekadar keindahan visual, Maqam Syekh Jumadil Qubra di Bukit Turgo adalah jawaban yang menenangkan. Ia mengajarkan bahwa pegunungan bukan hanya tempat berwisata, tetapi juga tempat menyentuh langit dalam diam dan doa.

“Langkah demi Langkah Menuju Kedamaian: Spiritual di Tengah Selimutan Awan Bukit Turgo”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun