Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah

Hai, saya Okti. Menulis adalah upaya saya untuk mempraktikkan misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Joget dan Empati

21 Agustus 2025   19:58 Diperbarui: 21 Agustus 2025   20:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apa kaitan antara joget dan empati?


Tidak ada sebenarnya.

Tetapi, di negara kita keduanya jadi berkaitan.

Jangan salah. Masalahnya bukan pada jogetnya. Joget sendiri tidak salah, jika itu dilakukan pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.

Empati, di lain sisi, adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Empati bukan hanya tentang memahami perasaan orang lain, tetapi juga tentang bagaimana perasaan itu mempengaruhi tindakan dan hubungan kita dengan dunia di sekitar.

Nah, di situ letak masalahnya.

Joget -- yang lekat dengan konotasi bersukaria dan bersenang-senang -- jadi tindakan yang kurang atau bahkan tidak berempati ketika itu dilakukan dalam situasi dan kondisi yang tidak tepat, oleh pihak-pihak yang seharusnya menjadi teladan dan memiliki pengaruh besar.

Dan, itulah yang kita lihat dalam sidang MPR dan upacara peringatan kemerdekaan di Istana Negara tahun ini.

Tindakan korupsi, penyalahgunaan wewenang dan jabatan, komentar-komentar tidak peka dan tidak simpatik, serta berbagai kebijakan penguasa akhir-akhir ini saja sudah memperlihatkan ketidakpekaan dan ketidakberpihakan mereka terhadap situasi dan kondisi rakyat. Mestikah itu diperjelas lagi dengan tindakan joget oleh wakil rakyat dan pejabat negara di tengah berbagai isu dan kondisi bangsa yang sedang tidak baik-baik saja saat ini?

Tidakkah seharusnya mereka yang menjadi wakil rakyat dan pejabat negara itu bisa bersikap lebih peka, sensitif, dan prihatin terhadap persoalan bangsa dan rakyat?

Bukankah untuk itu mereka dipilih dan diangkat, untuk menjadi pelayan dan pengemban amanat rakyat?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun