Tantangan terbesar dalam menjaga etika bisnis di media sosial adalah minimnya regulasi, kurangnya edukasi, dan tekanan untuk viral. Banyak pelaku usaha, terutama UMKM, belum memahami pentingnya membangun reputasi secara etis karena terfokus pada hasil instan.
Di sisi lain, influencer juga menghadapi dilema antara idealisme dan kebutuhan ekonomi. Tidak semua memiliki kebebasan untuk menolak tawaran brand yang tidak sesuai nilai mereka, terutama jika tekanan finansial tinggi.
Solusinya adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat untuk membangun ekosistem media sosial yang etis. Pemerintah bisa mengeluarkan pedoman etik untuk konten promosi, platform bisa memperketat transparansi konten berbayar, dan konsumen bisa lebih aktif mengawasi serta memilih brand yang bertanggung jawab.
Di Hari Media Sosial Indonesia, mari kita jadikan momentum ini sebagai gerakan kolektif untuk menciptakan ruang digital yang sehat di mana bisnis berkembang bukan karena tipu muslihat, tapi karena kepercayaan dan nilai yang nyata.
Oktaviyanti Purba Mahasiswa FEB Universitas Katolik Santo Thomas  Medan
Helena Sihotang Dosen FEB Universitas Katolik Santo Thomas Medan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI