Permasalahan sampah dan limbah rumah tangga masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Tidak hanya menimbulkan pencemaran lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Berangkat dari keprihatinan tersebut, kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) GIAT 12 Universitas Negeri Semarang yang ditempatkan di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, menghadirkan program edukatif sekaligus aplikatif bagi warga.
Pada Minggu, 3 Agustus 2025, mahasiswa KKN menggelar kegiatan bertajuk "Sosialisasi Pemilahan Sampah & Pelatihan Pengolahan Limbah Minyak Bekas Menjadi Lilin Aromaterapi" dengan penaggungjawab Oktaviana Dwi Saputri (Pendidikan Fisika) dan Ahmad Dif Fairuz Zaidan (pendidikan IPA) yang merupakan mahasiswa semester 7 Universitas Negri Semarang.
Kegiatan ini dilaksanakan di posko KKN UNNES GIAT 12 Desa Kedungboto, Acara dibuka dengan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik. Warga diajak memahami dampak negatif dari pembuangan sampah sembarangan, mulai dari pencemaran tanah, air, hingga risiko kesehatan. Dengan pendekatan sederhana dan interaktif, peserta dibuat lebih sadar bahwa kebiasaan sehari-hari bisa memberi pengaruh besar terhadap lingkungan.
Tidak berhenti sampai di situ, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan limbah minyak bekas menjadi produk lilin aromaterapi. Minyak jelantah yang biasanya hanya dibuang, kali ini disulap menjadi barang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomi. Setiap peseta diajak melakukan pembuatan lilin dipandu oleh mahasiswa KKN. Peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahap pembuatan lilin, mulai dari penyaringan minyak, pencampuran bahan, hingga proses pencetakan.
Selain memberikan keterampilan baru, pelatihan ini juga membuka peluang usaha rumahan yang ramah lingkungan. Hasil lilin aromaterapi buatan warga tidak hanya wangi dan menarik, tetapi juga menjadi simbol kesadaran baru bahwa limbah bisa diubah menjadi berkah.
Luaran berupa power point pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah pada kegitan sosialisasi ini diapresiasi oleh desa dengan pemberian sertifikat penggunaan poduk. Artinya produk yang dihasilkan oleh mahasiswa KKN ini akan digunakan oleh desa untuk kegiatan yang berkelanutan kedepanya.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat semakin peduli pada pengelolaan sampah rumah tangga dan mampu mempraktikkan solusi sederhana namun bermanfaat. Harapannya, kesadaran ini bisa menjadi kebiasaan baik yang berkelanjutan," ujar Oktaviana Dwi Saputri, salah satu mahasiswa pelaksana.
Dengan kombinasi antara edukasi dan praktik, kegiatan KKN ini diharapkan mampu membentuk pola pikir masyarakat yang lebih peduli lingkungan. Sosialisasi dan workshop sederhana ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil di rumah sendiri.
# Bersama UNNES GIAT Membangun Indonesia dari Desa