Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Penambang Kerang

30 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 30 Oktober 2022   15:58 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, oleh Okta Chandra RK 

Lelaki penambang kerang

Sedari tadi aku memandang dari kejauhan
Sesosok orang berenang-renang
Disungai yang tak bisa dibilang aman
Ada apakah gerangan?
Apa yang sedang dia lakukan?
Aku terdiam memperhatikan

Sesosok laki-laki dengan ban bekas yang telah dimodifikasi
Kadang timbul kadang tenggelam mengais rezeki
Mencari nafkah demi anak istri
Yang halal dan diberkahi

Bahumu legam menghitam
Keringat tak terlihat tertutup air saat menyelam
Mengais setiap kerang dan apapun yang terdulang
Ditengah terik matahari maupun saat awan menghitam

Desir air mengalir tak menyurutkan niat
Deras gelombang tak membuatmu minggat
Rintik hujan menghujam tak menghilangkan semangat
Menyelam dan kembali ke permukaan demi kerang yang kau dapat

Alatmu seadanya
Pengamanan mu pun alakadarnya
Tak menyurutkan semangat berupaya
Mengabaikan rasa takut akan bahaya
Semua kau lakukan demi keluarga

Baca juga: Siang Ini Gelap

Wahai anak sang penambang kerang
Hargai jerih payah ayahmu yang berjuang
Mendulang kerang agar menjadi uang
Menafkahi keluarga dengan memanfaatkan ruang

Ruang yang bisa dilakukan
Segenap upaya yang bisa dikerahkan
Tanpa mengeluh dan terus berupaya
Mengerahkan segala daya dan upaya yang dipunya

Baca juga: Hakikat Cinta Abadi

Bahumu kekar bentuk tempaan
Kulitmu legam bentuk gambaran
Gambaran perjuangan tanpa mengharap imbalan
Agar keluarganya tetap bisa makan

Bersyukurlah bagi yang tidak melakukan
Berbahagialah untuk nafkah yang diberikan
Menghargai setiap keringat yang telah dicurahkan
Demi masa depan keluarga yang membahagiakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun