Mohon tunggu...
Oki CahyoSaputro
Oki CahyoSaputro Mohon Tunggu... penulis

saya seorang penulis content pelatihan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kesehatan Mental Bukan Sekedar Tren: Kenali Tanda-Tanda Burnout dan Strategi Jitu Mengatasinya

20 Agustus 2025   13:15 Diperbarui: 20 Agustus 2025   13:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan Mental Bukan Sekadar Tren: Kenali Tanda-tanda Burnout dan Strategi Jitu Mengatasinya

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, kita sering merasa harus terus produktif dan tampil sempurna setiap saat. Tanpa sadar, tekanan ini pelan-pelan menguras tenaga bukan hanya fisik, tapi juga mental. Kalau dibiarkan, rasa lelah itu bisa berubah menjadi burnout. Dan percaya deh, burnout bukan sekadar capek biasa. Ini adalah kondisi kelelahan yang sangat dalam, yang sering kita anggap remeh, padahal dampaknya bisa berat banget. Memahami burnout itu penting, karena dari sanalah kita bisa mulai memulihkan diri.

Burnout bukan tren kekinian, tapi masalah nyata yang bisa menimpa siapa saja. Awalnya, gejalanya mungkin samar dan sering disalahartikan sebagai malas atau kurang semangat. Kamu bisa jadi mulai kehilangan minat pada pekerjaan atau aktivitas yang dulu bikin hati berbunga-bunga. Rasa sinis, mudah kesal, atau cepat marah ke rekan kerja dan orang terdekat juga bisa makin sering muncul. Lalu, kinerja menurun, fokus buyar, dan kesalahan kecil jadi lebih sering terjadi. Secara fisik, burnout bisa memunculkan sakit kepala, gangguan tidur, bahkan bikin daya tahan tubuh drop sehingga kamu lebih mudah jatuh sakit.

Menghadapi burnout butuh keberanian untuk mengakui kalau kita sedang nggak baik-baik saja. Dari situ, baru kita bisa mulai bergerak. Cobalah bikin batasan jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Setelah jam kerja, matikan notifikasi pekerjaan, dan beri diri kamu waktu untuk benar-benar istirahat.

Kembali ke hal-hal sederhana juga bisa jadi obat ampuh, entah itu membaca buku, jalan santai di taman, atau menikmati secangkir teh hangat tanpa gangguan. Jangan ragu cerita ke orang yang kamu percaya, entah itu teman dekat, pasangan, atau profesional. Kadang, hanya dengan berbagi, beban yang terasa berat bisa jadi jauh lebih ringan.

Ingat, kesehatan mental sama berharganya dengan kesehatan fisik. Merawat diri bukan tanda kamu lemah, tapi bentuk investasi terbaik untuk kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun