Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalteng dan Sejuta Kekaguman

5 April 2023   23:07 Diperbarui: 5 April 2023   23:09 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalimantan Tengah dari atas pesawat (dokpri)

Saya tak sedikutpun melepaskan pandangan di bawah sana. Semabri berkumat dalam diri " luar biasa Pulau ini".

Bandara Palangkaraya cukup besar namun intensutas penerbangan hanya tiga kali. Pagi, siang dan sore. Begitu informasu yang aku peroleh. 

Setelah mendarat, kami di jemput oleh beberapa orang di pintu keluar. Namun sekali lagi; ketakjuban tak pernah surut. Lantunan musik dari seorang wanita dan beberapa pria gerpakaian adat di samping pintu keluar menyita perhatian. 

Tidak langsung saya salami para penjemput. Melainkan larut dalam alunan musik yang dimainkan. Saya lupa musik tradisional apa tepatnya.

Barulah sekira lima belas menit kemudian, kami bergerak. Dan perjalanan menjajal Kalimantan Tengah dimulai. Tiga mobil membawa kami menuju tujuan. Tepatnya ke Kabupaten Pulang Pisau.

Dan dalam perjalanan itu, buka puasa dilakukan di mobil. Menariknya, meski belum jam enam, suasana sudah sangat gelap. Seperti sudah pukul delapan atau sembilan. 

Saya pikir Kalimantan Tengah mengikuti waktu Indonesia Tengah. Ternyata tidak. Setelah beberapa penjelasan perihal ini barulah saya ketahui sebab ilmiahnya.

Saya yang penasaran selalu melemparkan pertanyaan-pertanyaan ke penduduk lokal yang menjemput kami. Tentang demografi, tupgrafi, sosial dan kebudayaan disini. 

Perjalananan ke Pulang Pisau menempuh waktu dua jam setengah. Begitu kata supir yang berasal dari Makassar. Tapi saya rasa cukup jauh. Jalanan yang ditempuh sangat baik. Dan menatiknya hanya satu jalan provinsi yang menghububgkan kalimantan. 

Adegan salip menyalip memang sering terjadi. Tetapi saya akui, kelincahan dan kepatuhan para pengemudi di sini. Jalan raya ini sempit namun sangat ramai oleh lalu lalang kendaraan. Khususnya kendaraan besar.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun