Pandangan kami langsung tertuju pada cincin batu akik yang ia keluarkan. Tamu saya lebih antusias lagi.
Satu persatu dijelaskan oleh Emang diselangi harga-harga setiap cincin. Dari yanh besar hingga yang kecil. Dari yang plong hingga masih berporoses.
Bati bacan sendiri dipercaya dapaf berproses menjadi hijau terang. Batu ini yang paling diburu konsumen. Keunikan dari proses ini dianggap sebuah keajaiban dan keunikan.
Satu persati cincin dicoba. Disertai penjelasan akurat dari emang. Mulai dari penekanan bahwa batu akik tersebut ia gosok sendiri, dan dibeli dengan harga berapa  bongkahannya.
Proses pengukiran, pemasangan cincin dan tata letak kedalaman batu dan cincin agar pas. Utamanya jika nanti konsumen hendak mengganti ring jika dianggap tidak cocok.
Harga yang ia banderol berkisar 700 ribu hingga 3 juta rupiah. Kualitas dan kejernian batu juga menentukan harga seperti yang dijelaskan di atas.
Setelah melihat-lihat, dipilihlah tiga cincin. Dan proses tawar menawar di mulai.
"Tiga cincin berapa, 2 juta ya," tawar tamu saya.
"waduh tidak dapat pak. Saya kasih 2.5 juta saja. Kalau 2 juta saya rugi. Karena bongkahan mahal. Harga pas segitu bang. Harga pandemi," jelasya dengan raut wajah berharap konsumen mengiyakan.
"2.3 Juta bagimana," tawar lagi tamu sata.