Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Penjual Batu Bacan

2 September 2021   13:40 Diperbarui: 2 September 2021   16:03 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan kami langsung tertuju pada cincin batu akik yang ia keluarkan. Tamu saya lebih antusias lagi.

Satu persatu dijelaskan oleh Emang diselangi harga-harga setiap cincin. Dari yanh besar hingga yang kecil. Dari yang plong hingga masih berporoses.

Bati bacan sendiri dipercaya dapaf berproses menjadi hijau terang. Batu ini yang paling diburu konsumen. Keunikan dari proses ini dianggap sebuah keajaiban dan keunikan.

Satu persati cincin dicoba. Disertai penjelasan akurat dari emang. Mulai dari penekanan bahwa batu akik tersebut ia gosok sendiri, dan dibeli dengan harga berapa  bongkahannya.

Proses pengukiran, pemasangan cincin dan tata letak kedalaman batu dan cincin agar pas. Utamanya jika nanti konsumen hendak mengganti ring jika dianggap tidak cocok.

Dokpri
Dokpri

Harga yang ia banderol berkisar 700 ribu hingga 3 juta rupiah. Kualitas dan kejernian batu juga menentukan harga seperti yang dijelaskan di atas.

Setelah melihat-lihat, dipilihlah tiga cincin. Dan proses tawar menawar di mulai.

"Tiga cincin berapa, 2 juta ya," tawar tamu saya.

"waduh tidak dapat pak. Saya kasih 2.5 juta saja. Kalau 2 juta saya rugi. Karena bongkahan mahal. Harga pas segitu bang. Harga pandemi," jelasya dengan raut wajah berharap konsumen mengiyakan.

"2.3 Juta bagimana," tawar lagi tamu sata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun