Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sabar Tanda Kesuksesan

11 Agustus 2021   08:46 Diperbarui: 11 Agustus 2021   10:09 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung-burung mencari makan di pelabuhan. Dokpri

Pujian dilontarkan, Ikan yang ditarik bahkan dijadikan swafoto bagi masyarakat. Anak ini menjadi pusat perhatian. Ia menaklukan ikan sebesar ini dengan senar yang tak mendukung. 

Ia lantas pulang dengan senyum memekar. Ayahnya datang memboncengnya pulang. Ikan ini akan di masak untuk lauk beberapa hari.

Andai saja Ia menyerah dan hilang keyakinan serta memilih pulang maka tak ada strike dengan hasil sebesar ini. Kesabarannya membuahkan hasil yang setimpal. Ia begitu gigi berharap bahwa keyakinanya akan terwujud. Walau dua orang disampingya terus-terusan mendapatkan hasil.

Sabar adalah kunci kesekusesan. Bahkan pada taraf ini, seseorang yang memiliki tingkat kesabaran tinggi mencerminkan kekokohan jiwa. Semua tentang pengendalian diri. Bahkan posisi sabar, sangat utama dan selalu ditekankan dalam agama.

*

Seorang Mahasiswa terjepit dalam dilema. tiga bulan lagi jika tak selesai, Ia terpaksa di drop out dari kampus. Surat cinta yang Ia terima dari pihak universitas beberapa hari sebelumnya menambah pikiran. Nasibnya diujung tanduk. Apalagi, tugas akhir yang Ia kerjakan baru 50 persen. 

Tertunduk lesuh, pikiran melayang-layang, Frustasi menghampiri. Jika saja Ia gagal, apa kata orang di kampung. Gimana nama baik keluarganya jika Ia gagal?. Apalagi  hampir sebagian kawannya sudah tau Ia melanjutkan studi. 

Dilema itu mengurungnya berdiam diri dibilik kosan berukuran 2x3. Ia hanya akan keluar jika hendak makan. Segala aktivitas komunikasi dimatikan dan menyalahkan diri sendiri. 

Sejak awal kuliah, Ia yang datang dari kampung berniat selesai tepat waktu, minimal Cumlaude. Biar bangga keluarganya, bangga juga dirinya.

Perjalanan berlalu, semester demi semester terlampaui namun target itu tak ubanya mendaki gunung tanpa peralatan. Hilang karena kecerobohan, "menunda yang seharusnya dikerjakan" dan " menggangap enteng-enteng saja".

Ketika sahabat-sahabatnya fokus mengerjakan tugas akhir, Ia cuek. Masa bodoh. Dan asik menikmati secangkir demi secangkir kopi di kedai-kedai. Dari dataran rendah hingga dataran tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun