Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Si Burung Besi yang Kehilangan Langit

7 Agustus 2020   21:26 Diperbarui: 9 Agustus 2020   06:02 1596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya maskapai untuk mengurangi rencana dalam satu tahun juga tidak mengurangi belanja modal walaupun terjadi penurunan pendapatan. Arus kas bebas justru jatuh ke -26.6 persen.

whatsapp-image-2020-08-07-at-20-47-13-1-5f2d63fc097f36421b321a22.jpeg
whatsapp-image-2020-08-07-at-20-47-13-1-5f2d63fc097f36421b321a22.jpeg
Masih pada laporan yang sama ditemukan bahwa di sisi indeks saham maskapai penerbangan juga dilaporkan sempat mengalami peningkatan pada bulan Juni namun optimisme begitu rendah karena ketidakpastian kapan berakhirnya masa pandemi.

Di era saham penerbangan terjadi penurunan karena skeptisme investor tentang prospek jangka panjang. Sementara, di Asia Pasifik, juga ikut merosot meskipun beberapa maskapai penerbangan dengan dukungan pemerintah mengurangi resiko likuiditas.

Selain ketidakpastian likuiditas, penurunan jumlah penumpang dan pengembalian harga tiket juga menyebabkan kenaikan pada minyak yang bergerak tipis. Pendapatan dari jumlah penumpang secara global; tidak termaksuk biaya tambahan dan pendapatan tambahan, menuyusut sebesar 0.7 persen.

Jumlah penjualan tiket juga mengalami penurunan drastis dan masalah yang utama yang timbul ialah pengembalian tiket penerbangan. Penurunan pendapatan terbesar berada di kabin peremium dari pada kabin ekonomi. Di mana, hasil rata-rata imbal hasil penumpang turun menjadi 3.4 persen di bawah level tahun 2019.

Sumber. IATA
Sumber. IATA
Di tengah pandemi dan resesi saat ini, banyak sektor penyumbang PDB terkena dampak yang sangat luar biasa. Laporan beberapa minggu ini yang mengungkapkan fakta bahwa Indonesia sudah resesi ialah gambaran global di mana industri-industri utama sama-sama mengalami nasib yang tak baik.

Kebijakan pemerintah dipandang sangat penting untuk mengambil langkah-langkah taktis namun praktis agar dapat menyelamatkan berbagai sektor bisnis dari jurang krisis. 

Sebab, tanda awal resesi yang tak dibijaki akan menimbulkan krisis ekonomi yang pada akhirnya menyebabkan suatu negara menjadi Colaps. Terima Kasih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun