Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pandemi dan Nasib Rumah Baca

18 Juli 2020   22:56 Diperbarui: 23 Juli 2020   01:38 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumbangan buku dari Indonesia Mengajar. Dok. Arman Panigfat

Saat ini, relawan yang tersedia sebanyak 5 orang dengan klasifikasi 2 relawan pengajar Bahasa Inggris, 2 relawan pengajar Teknologi Informasi dan komunikasi dan 1 relawan pengajar Kesenian dan Budaya.

Founder dan Relawan sebelum pandemi. Dok Arman Panigfat
Founder dan Relawan sebelum pandemi. Dok Arman Panigfat
****

Seharian memikirkan rumah baca membuat saya tergerak untuk mengali informasi perkembangan saat ini.

Kebetulan, kawan saya sedang berada di Kota Ternate sehingga dapat dihubungi. Jika saja ia di Desa, maka kegalauan ini bertambah karena desa tersebut tidak di jangkau jaringan telekomunikasi.

"Berapa peserta rumah baca sekarang?" tanyaku 

" Sekarang, Allhamdulilah sudah 40 orang," Jawabnya di sebrang sana.

"Buku-buku sudah banyak ?," tanyaku. "buku masih kurang hingga saat ini. Terakhir kemarin, sebelum covid ada sumbangan dari Indonesia Mengajar, selebihnya hanya satu dua buku dari sumbangan pribadi," ujarnya.

Saya pun tercenggang. Padahal kami sudah berupaya berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan mengenai bantuan-bantuan buku. Apalagi sudah banyak janji dari mereka untuk memberikan bantuan buku.

Sumbangan buku dari Indonesia Mengajar. Dok. Arman Panigfat
Sumbangan buku dari Indonesia Mengajar. Dok. Arman Panigfat
Obrolan kami terus berlanjut hingga sampai pada diskusi kondisi pandemic saat ini. Ternyata, sudah hampir 4 bulan rumah baca tidak berjalan. Kondisi ini membuat saya bertanya lebih lanjut. Apa sebab hingga harus terhenti.

"Karena mulai covid beberapa bulan kemarin, sekolah di liburkan. Para orang tua dari desa maupun luar kampung tidak mengijinkan anak-anaknya keluar,". Ujarnya

"Namun, mulai Juli ini, sudah di jalankan dengan hanya mengajarkan anak-anak  membaca dan di batasi jumlah per hari sebanyak 3-4 orang." timpalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun