Mohon tunggu...
Fauji Yamin
Fauji Yamin Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Institut Tinta Manuru (faujiyamin16@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Abdi Si Penguasa

3 April 2020   07:33 Diperbarui: 3 April 2020   07:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu saat, dayung-dayung akan patah digantikan mesin-mesin.


Senar-senar berganti jaring-jaringan penguasa dan perahu-perahu akan lapuk di bibir-bibir pantai.

Puisi-puisi tentang kebesaran dan keagungan hilang ditelan sejarah, dan musnah di kepala yang muda.

Anak cucu hanya tau cerita, sedang penguasa asik bercita-cita.

Nelayan-nelayan mati karena usaha, sedang sejaterah hanyalah data-data

Hingga cakrawala beradu dan rembulan yang melayu, di batas itulah kita hilang. Akibat tamak, dan lenyap karena lena.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun