Mohon tunggu...
Ogie Urvil
Ogie Urvil Mohon Tunggu... CreativePreneur, Lecturer

Orang biasa yang banyak keponya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

OMDO (Omong Doang...)

17 September 2013   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:45 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu harusnya begini…. Kamu harusnya begitu…. Mestinya kamu melakukan ini, mestinya kamu melakukan itu…”….. “bla bla bla bla….” dan seterusnya…. Pernah mengalami situasi seperti ini ?? Diberi anjuran macam-macam, tapi belakangan kita tau orang yang menganjurkan itu tidak melakukan anjurannya sendiri ?? Yang jelas saya pribadi agak takut menganjurkan sesuatu secara frontal ke orang lain, karena belum tentu saya sendiri sudah melakukan apa yang saya anjurkan itu. Terlebih sekarang udah sering tampil di depan orang-orang muda. Terkadang omongan saya spontan bisa “ngeloyor” begitu saja, dan mungkin saja yang saya omongin spontan itu adalah sebuah anjuran spontanitas tanpa pikir panjang. Dan kalo nanti terbukti saya tidak atau belum melakukan hal itu, jatohnya saya akan jadi orang yang OMDO alias omong doang.. Bagaimanapun, “audiens” dari seseorang, entah itu pendengar, atau pembaca, kan pasti manusia juga. Dan mereka punya akal, hati, juga punya mata, punya telinga, yang bisa digunakan untuk melihat, mendengar dan “menakar” input yang masuk. Bahkan bisa meng”cross check” apa-apa yang didengar atau tertulis, termasuk menilai keselarasan antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan oleh seseorang. Yang sering saya temui, rasa-rasanya banyak juga orang yang hanya pintar menganjurkan, tapi nggak bisa melakukan apa yang dia anjurkan. “Jangan menyimpan dendam..”, tapi dia sendiri nggak bisa melupakan kesalahan orang.. “Kamu tuh harus ikhlas..”, tapi dia sendiri nggak bisa terima keadaan kalo nggak sesuai keinginannya, maunya terima keadaan yang sesuai sama kemauan dia sendiriii aja… “Kamu harus berempati…”, tapi dia sendiri nggak bisa memposisikan dirinya sendiri pada keadaan lawan bicaranya… Mudah memang untuk memberi anjuran. Tapi menyamakan apa yang sudah dianjurkan dengan perbuatan diri sendiri nggak segampang itu. Kata-kata akan lebih memiliki ruh dan power bila kita sendiri sudah melakukannya. Ada quote entah dari siapa, tapi nyambung sama topik ini: “Orang cerdas bertindak sebelum menasehati, sedangkan orang bodoh menasehati sebelum bertindak..”

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun