Aku Kehilangan Arah
DN Sarjana
Perempuan itu masih menatap kebingungan diselip sinar rembulan pada daun di depan rumahnya. Ia masih teringat bagaimana dua hari lalu ia melepas lelaki yang membuat hatinya terguncang. Walau kenal beberapa bulan lewat pertemanan di media on line, tetapi pertemuan secara langsung seminggu lalu, menjadikan tubuhnya tak mau berpisah.
Walau rembulan sering mencuri curi wajahku saat purnama, tapi kali ini ia merasakan wajahnya terasa kusam. Rambut yang tergerai, mata yang lembab seperti  kurang tidur.
Rembulan, beri aku kesempatan melihat seseorang dalam siluet pancaranmu. Aku terayun dipersimpaangan antara cinta dan mimpi. Cinta, sebuah kata itu terus berputar di kepalaku. Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Apakah aku mencintainya? Atau apakah aku hanya terobsesi dengan perasaannya terhadapku?
Pernah satu hari aku berbincang dengannya. Ternyata dia lelaki apa adanya. Tak terbersit kemewahan dalam hatinya, walau apa yang dia perlihatkan pada kehadiranku memancarkan pesona yang tak ada duanya di bumi.
Ketika aku duduk berdampingan, seperti ada getaran yang menarik tubuhku untuk segera memeluknya. Aku berusaha melawan, walau getar cinta itu merubuhkan surau hatiku. Sejak itu, aku merasa seperti berada di awan. Melayang terarak kearah mana cinta ini terbawa. Sepertinya dia  mencintaiku. Dan kalau itu benar, aku pasti merasa  berada di puncak kebahagiaan.
Tapi dalam pengharapan yang sembunyi dan sengaja aku sembunyikan  aku merasa bingung, apakah aku benar-benar mencintainya, atau apakah aku hanya ingin dicintai?
Di hari yang cerah, aku mencoba mengingat saat-saat kami bersama. Kami tertawa, kami berbicara, kami berbagi cerita. Kami mengingatkan janji. Tapi, apakah itu cinta? Atau hanya perasaan agar aku dicintai? Entahlah karena malam tak beri jawaban.
Begitulah hari terus berjalan. Dalam perjalanan waktu, aku selalu menunggu keputusanmu tentang cinta. Aku tak ingin terlalu lama bertepuk sebelah tangan. Aku sangat bergairah jika nanti tanganmu yang kekar bisa memelukku dan membaringkan dalam dekapan malam yang  indah dan bergairah. Aku ingin melayang jauh kata mereka yang telah meraihnya.
Namun aku merasa seperti tersesat di hutan yang gelap. Aku tidak tahu jalan mana yang harus kutempuh, hingga aku bisa mengakhiri pengharapan. Aku tak ingin lagi kehilangan arah bersamamu.