#cerpenRoman
Perempuan Cantik Dengan Cinta Bersayap (2)
DN Sarjana
"Indah sekali ya? Patung-patung unik dihiasi lampu. Bali memang indah sekali."
    "Benar indah. Tuuh.., ada yang cantik!"
Kata nyoman coba memancing. Ia ingin menunggu reaksi dari Aanola, gadis yang mulai dia kagumi. Gadis negeri timor. Memang seperti blasteran eropa dan asli timor. Kulit tidak terlalu putih tapi terlihat bening. Rambut ikal dan bulu mata lentik. Belum sorot mata bulat menggoda. Bodi tinggi semampai. Sudah sempurna menurut Nyoman.
    "Iya, saya lihat. Luar biasa pematungnya. Sangat cantik. Kayak manusia hidup saja." Jawab Aanola sambil senyum.
Ada keinginan Nyoman menggoda Aanola. Tapi dia menahan diri. Dari kebiasaan percakapan rupanya dia tak bisa diajak bercanda terlalu dalam. Takut nanti ada ketersinggungan. Terpaksa kata candaan yang ingin diucapkan disimpan dalam hati.
Seiring waktu mentari merindukan dirinya merebah di kaki langit. Terlihat langit makin gelap diselimuti temaram warna jingga. Kerlip lampu semakin banyak menampakan diri. Sayup-sayup suara musik terdengar di banyak tempat. Pengunjung yang tidak memasuki cape dan club malam mulai meninggalkan tempat itu.
    "Nyoman, kita pulang yuk. Ini sudah pukul 5 sore. Aku takut kalau tuan rumah nanti marah." Pinta Aanola dengan sedikit nada memelas.
Nyoman memandangi Aanola. Ada sesuatu yang sulit dilukiskan ketila seklebat pandangan Nyoman searah dengan tatapan mata Aanola. Pandangan seolah berisi magnet mengalir menggetarkan rasa yang paling dalam di hati Nyoman. "Apakah ini awal rasa cinta?" Pikir Nyoman.
    "Ayolah Nyoman. Please!"