Mohon tunggu...
Novita Sari
Novita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif di dunia literasi, pergerakan dan pemberdayaan perempuan

@nys.novitasari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pekyu

4 Januari 2020   08:40 Diperbarui: 6 Januari 2020   17:12 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi daun kering. (sumber: pixabay.com)

Keduanya kembali pulang dengan wajah tersungut-sungut. Dinikahkan oleh tetua adat kampung karena takut terkena sial. Keluarga besar Basit tak ada yang simpati, mereka menganggap Nurma mencoreng nama baik keluarga. Nurma dilepas begitu saja, bahkan saat mengandung ia dibiarkan mencari kayu bakar sendiri.

Sesekali ia duduk beristirahat diatas tanah tumbuh, sebongkah tanah baru yang menyembul naik lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia terlihat lelah saat menegak air dalam botol yang telah disiapkan dari rumah.

Padahal sebenarnya ia sendiri sudah mengetahui, tanah tumbuh adalah salah satu tempat yang dilarang untuk didekati. Bahkan melewatinya saja ditakutkan oleh orang-orang kampung.

Mungkin Nurma berpikir sebagaimana perempuan modern yang tidak mempercayai larangan orang-orang tua kebanyakan, semacam mitos turun temurun yang masih diragukan kebenarannya.

Sampai tulisan ini dibaca, cerita inilah satu-satunya sumber yang dipercaya oleh warga kampung tentang sebab Pekyu yang berbeda. Mereka tidak mengetahui, Pian, dukun sakti itu sangat menyukai Nurma. Dialah mengacak-acak benih yang ditanamkan Ripin dalam rahim Nurma saat mereka melakukan perjalanan pulang ke dusun Penyengat Rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun