Mohon tunggu...
Nyimas Aminah
Nyimas Aminah Mohon Tunggu... Penulis - Writerpreneur, Financial Planner, Praktisi Asuransi Syariah

Melakukan banyak hal baik agar diri ini menjadi bernilai adalah bentuk rasa syukur. Selalulah menjadi penebar manfaat lewat tindakan dan tulisanmu (Nyimas Ariyanto)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati Hati

2 Juli 2020   03:02 Diperbarui: 2 Juli 2020   03:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa hati rapuh dan tak puguh
Kadang begitu kokoh tiba-tiba luluh
Saat bersemangat menggema jd penyemangat
Saat tersambat berbahaya seperti penjahat

Setan berbisik begitu berisik
Kata-katanya benar dikira malaikat
Pikirpun terpikat lalu sepakat

Setan menyusup  begitu khusyuk
Rayu rayunya benar diangap petuah
Pikir tergoda lalu berulah
Seketika hati mendadak gundah
Engkau yang kuat tiba-tiba lemah

Betapa hati benar benar rapuh
Berdenyut seperti bom waktu
Ketika tiba waktunya bisa meledak
Rasanya tak lama menetap
Berubah rubah seperti pengecap

Betapa hati engkau rapuh
Maka doa akan jadi obat
Engkau kotor perlu pembasuh
Engkau lemah  butuh penguat
Senyapkan setan yang selalu bebisik
Dengarkan malaikat yang tak suka mengusik.
Maka jadilah hati hati yang  selalu bersih
Meski rapuh namun tetap tangguh

By.Nyimas Aminah _1 Feb 2020. 01.14

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun