Mohon tunggu...
Ilmiawan
Ilmiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lagi belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kancut Mendakwa Hujan

13 September 2021   17:54 Diperbarui: 13 September 2021   17:59 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kau tinggalkan ibadahmu hanya untuk melampiaskan dendammu kepada hujan?"

"Iya benar perkataanmu Yang Mulia, benar sekali, terima kasih sudah dengan adil mengabulkan dakwaan saya, saya lega," jawab Kancut seraya tersenyum.

"Iya sama-sama, Kancut," kata Pak Hakim yang kemudian kembali bertanya, "Tetapi, bukankah lebih baik bila kau hujan-hujanan ke surau dan beribadah, ketimbang kau hujan-hujanan kemari hanya untuk melampiaskan dendammu kepada hujan yang tiada telinga untuk mendengar dan tiada mulut untuk membantah dakwaanmu, Kancut?"

Kancut hanya terdiam, para hadirin di ruang sidang itu pun ikut terdiam, dan semua mata menatap Kancut dan semua telinga menanti jawabannya. Lalu tiba-tiba, Kancut tersentak setelah lama ia berpikir panjang perihal pertanyaan itu dan kemudian ia pun menjawab dengan bodohnya, "Oh iya ya, kenapa tidak terpikirkan ..."

"Jancuk!" semua hadirin mengumpat dan menyoraki kebodohan Kanctu. Tapi Nek Ipah, yang semula termenung diselimuti dosa, mendadak terbahak-bahak tanpa henti. Hingga tak ada lagi nafas yang bisa ia tarik dan membuatnya mati di ruang sidang itu.

Kematian Nek Ipah sejatinya begitu menenangkan. Saking tenangnya, keluarga Nek Ipah sendiri tak sadar neneknya sudah meninggal. 

Dasar, orang-orang memang gemar  mengumpat kebodohan orang lain, hingga tak menyadari kebodohan yang ada di dalam diri sendiri.[]

Banda Aceh, 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun